Mitologi Yunani Kuno



Mitologi Yunani Kuno / Dewa Minor



1.  Dewa Langit

Dewa Langit adalah Dewa-dewi  yang berkuasa atas objek angkasa dan juga cuaca, seperti; cahaya, matahari, bulan dan angin. Ada banyak Dewa Matahari dan Dewi Bulan dalam Mitologi Yunani. Hiperion, Helios, Apollo dan Fanes disebut sebagai Dewa Matahari. Sedangkan Dewi Bulan lebih banyak lagi, antara lain Foibe, Artemis, Selene, Hekate, Nemesis, dan bahkan beberapa manusia, misalnya Britomartis (kemudian menjadi Diktinna), dan Pasifae.

1.1
·        Hiperion
Hiperion adalah Titan matahari dan putra Uranus dan Gaia. Hiperion menikahi saudarinya sendiri, yaitu Titan perempuan bernama Theia. Anak-anak mereka antara lain Helios (dewa matahari), Eos (dewi fajar), dan Selene (dewi bulan).
Karena sama-sama dewa dewa matahari, Hiperion sering tertukar dengan Helios.
Ketika Kronos menyerang Uranus, Hiperion bersama tiga Titan lainnya (Koios, Krios dan Iapetos) ikut memegangi Uranus. Karena itu mereka berempat disebut sebagai empat pilar dunia, dan Hiperion melambangkan pilar timur.
Dalam perang Titanomakhia, Hiperion memihak para Titan sehingga dia dikurung di Tartaros.
Menurut Diodoros Sikolos, Hiperion adalah seorang manusia yang menikah dengan Basileia (Theia). Dia dibunuh oleh saudara-saudaranya, para Titan.

·        Helios
Helios adalah dewa matahari. Ia adalah putra Hiperios dan Theia. Bangsa Romawi mengidentikannya dengan Seol.
Helios adalah saudara dewi Selene dan Eos. Helios menikahi Perseïs (Perseis) atau Perse, putri Okeanos dan Tethis. Mereka menjadi rang tua Aietes, Kirke, dan Pasifae. Aietes adalah ayah dari penyihir Medeia..
Diodoros mengemukakan pendapat lainnya mengenai silsilah Helios. Menurutnya Helios adalah ayah dari raja Kolkhis, Aietes, dan raja Khersonesos Taurika, Perses. Perses menjadi ayah Hekate, yang merupakans seorang penyihir dan pendeta Artemis, alih-alih sebagai seorang dewi. Hekatem nikahi pamannya Aietes dan menjadi ibu Kirke, Medea, dan Aigialeus.
Helios juga memiliki seorang putra lainnya bernama Faithon, serta tiga orang putri bernama Aigiale, Aigle, dan Aitheria, dari hubungannya dengan Okeanid Klimene. Dari hubungannay dengan Neaira, Helios memperoleh dua orang putri, Lampetie dan Faithusa. Kelima orang anak peremuan Helios itu dikenal sebagai Heliad. Faithon menginginkan bukti bahwa Helios adalah ayah kandungnya. Ia meminta supaya diizinkan mengemudikan kereta surya untuk sehari. Helios sendiri sebelumnya telah berjanji akan mengabulkan permintaan Faithon sehingga ia tak kuasa menolak dan terpaksa membiarkan Faithon mengemudikan keretanya. Ketika Faithon mulai membawa kereta berapi itu melintasi langit, kuda-kuda penariknay menyadari bahwa pengemudi mereka bukanlah orang berpengalaman. Akibatnya Faithon tak mampu mengendalikan kuda-kuda itu, sehingga menimbulkan kekacauan di langit. Zeus terpaksa menghantam Faithon dengan petirnya untuk menghentikan kekacauan itu. Akhirnya Faithon pun tewas. Para Heliad berduka atas kematian saudara mereka, dan mereka pun diubah menjadi pohon poplar. Ketika Afrodit, yang merupakan istri Hefaistos, berselingkuh dengan Ares, Helioslah yang memberitahukan perselingkuhan itu kepada Hefasitos. Akibatnya, Afrodit membalas perbuatan Helios dengan mengutuk dua perempuan yang dicintai oleh Helios.
Helios muncul dalam beberapa cerita lainnya. Ketika Herakles pergi mencari ternak Gerion, sang pahlawan mendapati bahwa matahari terlalu panas dan ia pun menganam akan memanah matahari. Helios, alih-alih marah, kagum atas keberanian Herakles dan memberinya mangkuk emas raksasa untuk dipakai berlayar di sekitar Spanyol.
Helios memiliki ternak di pulau Thrinakia. Ketika Odisseus dan anak buahnya berlabuh di pulau itu, anak buah Odisseus membunuh dan memakan beberapa ternak Helios meskipun telah diperingatkan oleh Odisseus untuk tidak mengganggu ternak itu. Akibat perbuatan itu, Helios marah. Pada akhirnya Zeus menghancurkan kapal Odisseus dan membunuh semua krunya kecuali Odisseus.
Di Korinthos, Helios bersaing dengan Poseidon untuk menjadi dewa utama. Rakyat Korinthos tidak mau membuat salah satu dewa marah, jadi mereka menyembah kedua dewa itu. Akrikorinthos dipersembahkan bagi Helios, sedangkan Poseidon memperoleh Tanah Genting Korinthos.
Helios adalah kakek Medeia, seorang penyihir dalam Argonautika. Ketika Medeia membalas dendam kepada pengantin baru suaminya, Glauke, serta ayah Glauke, Kreon, Helios memberi Medeia kereta perang emas yang ditarik naga, untuk kabur dari Iason dan rakyat Korinthos.
Menurut Diodoros, Helios pada awalnya adalah seorang manusia, putra Hiperion dan Basileia (Theia) dan saudara Selene. Para Titan iri kepada Basileia dan Hyperion, yang berkuasa setelah ayah mereka, Uranus, membunuh Hiperion. Para Titan lalu menenggelamkan Helios ke Sungai Eridanos. Karena saudaranya meninggal, Selene menjatuhkan dirinya dari atas dinding kota dan tewas. Helios muncul kembali dalam penglihatan ibunya, dan memberitahunya bahwa kini ia adalah dewa matahari, sedangkan Selene menjadi dewi bulan.

·        Apollo
Apollo adalah dewa musik, ramalan, panahan, penyembuhan, dan masa muda. Dia adalah saudara kembar Artemis. Apollo merupakan putra Titan Leto, anak perempuan Titan Koios dan Foibe. Ia terkenal dengan nama Foibos Apollo, dan dengan demikian dikenal pula sebagai dewa cahaya dan matahari. Apollo digambarkan dengan tubuh pria yang sempurna; berotot namun muda. Patung Apollo tidak pernah digambarkan memiliki janggut.
Apollo adalah dewa panahan, dan dia membawa busur perak seperti Artemis. Apollo senang berburu bersama saudarinya itu, dan kadang-kadang bersama ibunya juga. Apollo juga memiliki sebilah pedang emas.
Apollo adalah dewa musik. Hermes memberinya alat musik lira yang telah dia ciptakan. Hermes membuatnya dari cangkang kura-kura dan senarnya dibuat dari bulu domba. Tidak ada manusia maupun dewa yang mampu memainkan lira sehebat Apollo.
Beberapa berpendapat bahwa Apollo adalah ayah musisi manusia terhebat, yaitu Orfeus, dari hubungannya dengan Kalliope, salah seorang Musai. Sementara pendapat lainnya menyebutkan bahwa ayah Orfeus adalah raja Thrakia, Oiagros. Meskipun demikian, Orfeus juga piawai memainkan lira. Putra Apollo lainnya, yang bernama Linos, juga merupakan seorang musisi yang handal, namun dia dibunuh oleh muridnya, Herakles. Beberapa kali manusia dan makhluk lainnya menantang Apollo dalam kontes musik, dan mereka dihukum karena kelancangan itu. Apollo kadang seringkali menghukum mereka yang berani bersaing melawannya. Seorang satir bernama Marsias, yang memainkan suling buatan dewi Athena, pernah menantang Apollo. Marsias kalah dan akibatnya dia dikuliti hidup-hidup oleh Apollo. Apollo juga pernah bersaing melawan dewa Pan dalam sebuah kontes musik. Tiga juri bertugas menetapkan pemenangnya. Dua juri memilih Apollo, sedangkan Raja Midas merasa bahwa pipa gelagah Pan menghasilkan musik yang lebih indah. Apollo marah mendengar kata-kata Midas. Apollo pun menghukum sang raja dengan mengubah telinganya menjadi telinga keledai. Midas terpaksa menutupi telinganya dengan topi supaya tidak terkenal malu. Apollo adalah dewa ramalan dan orakel. Orakel di Delphi adalah tempat ramalannya yang paling utama, meskipun tempat itu pada awalnya dimiliki oleh Gaia, lalu oleh Themis dan Foibe, sebelum akhirnya orakel itu diserahkan kepada Apollo. Delphi hanyalah pemukiman kecil pada periode Mykenai Baru pad abad ke-8 SM daerah itu dibangun dan menjadi pusat pemujaan Apollo.
Apollo juga merupakan dewa pengobatan dan penyembuhan. Meskipun, dalam sumber-sumbernya yang lebih awal, dewa pengobatan adalah Paeon, tapi nama itu bisa saja adalah salah satu julukan Apollo. Barangkali anaknya yang paling terkenal adalah Asklepios, dari hubungannya dengan Koronis, putri Flegias. Ketika sedang hamil, Koronis berselingkuh dengan seorang manusia bernama Iskhis. Ketika Apollo mengetahui hal ini, dia marah dan membunuh Koronis, tapi dia sempat menyelamatkan bayinya dari rahim Koronis. Asklepios tumbuh menjadi seorang tabib yang luar biasa, bahkan dia mampu menghidupkan orang mati. Beberapa bahkan menyebut Asklepios sebagai dewa penyembuhan. Akan tetapi, kemampuannya membangkitkan orang mati membawa kerugian bagi dirinya sendiri. Zeus membunuhnya dengan petir, karena dia takut tindakan Asklepios dapat mengubah takdir manusia. Marah karena putra kesayangannya dibunuh, Apollo membalas dengan membunuh seorang Kiklops yang membuatkan petir bagi Zeus. Atas tindakannya ini, Zeus amat murka. Zeus bahkan sempat akan membuang Apollo ke Tartaros. Untung saja Leto memohon putranya diampuni sehingga Apollo memperoleh hukuman yang lebih ringan.
Zeus memerintahkan Apollo untuk mengabdi selama sembilan tahun kepada seorang manusia yang bernama Admetos, raja Ferai. Selama masa pengabdian Apollo, Admetos bersikap sebagao seorang pria yang baik dan sangat menghormati para dewa. Apollo membalas kebaikan Admetos dengan memperingatkannya mengenai takdirnya. Admetos dapat menghindari kematian jika ada orang lain yang mau mati menggantikannya. Tapi tidak yang mau sampai akhirnya istri Admetos sendiri, yaitu Alkestis. Admetos tetap hidup namun dia menyesal ketika mengetahui bahwa istrinya telah mati. Untunglah Herakles membantu Admetos. Sang pahlawan pergi ke dunia bawah dan bertarung dengan Thanatos, dewa kematian. Herakles menang dan berhasil membawa Alkestis kembali dari kematian. Apollo dan Poseidon juga pernah dihukum oleh Zeus untuk mengabdi kepada Laomedon, raja Troya, selama setahun. Dengan bantuan seorang manusia bernama Aiakos, raja Aigina, mereka membangun dinding pertahanan Troya. Setelah dinding itu selesai, kedua dewa itu meminta imbalan yang dulu pernah dijanjikan oleh Laomedon. Akan tetapi, Laomedon mengingkari janjinya dan tak mau memberi mereka imbalan. Kedua dewa itu pun menghukum sang raja. Poseidon mengirim seekor monster laut untuk meneror rakyat Troya, sedangkan Apollo menimpakan wabah penyakit ke kota Troya. Meskipun begitu, selama Perang Troya, Apollo membantu orang Troya, khususnya pahlawan Troya, Hektor dan Aineias. Dalam perang ini, lagi-lagi Apollo mengirim wabah penyakit, kali ini kepada pasukan Yunani, karena Agamemnon tak mau membebaskan tawanan sekaligus gundik, Khriseis, kepada ayahnya, Khrises, yang merupakan pendeta Apollo. Apollo menghukum Agamemnon dengan menghujani perkemahan Yunani dengan panah dewata berisi penyakit mematikan dari langit, memicu epidemik dalam perkemahan Yunani. Dalam mitos mengenai Niobe, Apollo membunuh semua anak lelaki Niobe sedangkan Artemis membunuh semua anak perempuannya dengan panah. Niobe sebelumnya menyombong bahwa dia lebih hebat dari Leto, ibu Apollo dan Artemis, karena dia melahirkan tujuh pasang anak sedangkan Leto hanya sepasang. Ini membuat Apollo dan Artemis marah. Dalam perjalanan ke Troya, Akhilles membuuh Tenes, raja Tenedos, yang merupakan putra Apollo. Akibatnya, Apollo ikut terlibat dalam kematian Akhilles pada tahun terakhir perang. Ketika itu Akhilles sedang mengejar para prajurit Troya yang sedang kabur, dan Paris menembakkan panahnya pada Akhilles. Apollo mengarahkan panah itu kepada pada titik kelemahan Akhilles, yaitu tumitnya.
Seperti banyak dewa muda lainnya, Apollo tak pernah menikah, tapi dia memperkosa banyak perempuan. Salah satu gadis yang diperkosanya adalah Kreusa, putri Erekhteus, yang menjadi ibu bagi Ion. Apollo dan Hermes jatuh cinta pada Khiones, putri Daidalion. Suatu ketika, Hermes memperkosa Khione pada siang hari, sedangkan pada malam harinya giliran Apollo yang memperkosa Khione. Khione melahirkan sepasang anak kembar, yaitu Autolikos (pencuri) putra Hermes dan Filamon (penyair) putra Apollo.
Kisah cinta Apollo yang paling terkenal justru adalah hubungan yang gagal. Apollo mengejek Eros (Cupid) dan mengatakan bahwa dia lebih hebat dalam memanah. Marah atas ejekan ini, Eros menggunakan satu panah emasnya dan membuat Apollo jatuh cinta pada seorang nimfa bernama Dafne, putri dewa sungai Peneios. Eros lalu menembak Dafne dengan panahnya juga, tapi Dafne diberi panah timah, yang membuatnya tidak dapat mencintai orang lain. Apollo berusaha mengejar Dafne tapi sang nimfa terus-menerus kabur. Supaya dapat lolos, Dafne berdoa kepada ayahnya, atau mungkin kepada Gaia dewi bumi, supaya wujudnya diubah. Doanya dikabulkan dan dia diubah menjadi pohon salam. Apollo bersedih karena gadis pujaannya sudah berubah menjadi sebatang pohon Untuk mengenang Dafne, Apollo mematahkan satu ranting pohon salam itu dan memakainya di kepalanya. Apollo juga menjadikan pohon salam sebagai pohon keramatnya. Tidak hanya itu, Setiap sembilan tahun, di Thebes dilaksanakan suatu festival untuk mengenang kejadian ini. Dalam gelaran tersebut, ada suatu proses yang mana seorang bocah lelaki berjalan bersama seorang pendeta dan salah seorang kerabat terdekatnya, yang membawa batang zaitun. Sang bocah membawa bunga salam dan bole perunggu.
Gadis lainnya yang gagal didapatkan oleh Apollo adalah Marpessa. Seorang manusia bernama Idas sudah hendak menikahi Marpessa, namun Apollo menculik sang gadis. Idas tidak gentar terhadap Apollo dan berusaha mengejar sang dewa untuk mendapatkan kembali pasangannya. Zeus mencegah kedua saingan itu bentrok, dan meminta sang gadis untuk memilih satu di antara mereka. Marpess memilih Idas.
Di Troya, Apollo memberikan kemampuan meramal kepada Kassandra, putri Priamos dan Hekabe, supaya sang gadis mau bercinta dengannya. Sayangnya Kassandra menolak Apollo. Penolakan ini membuat Apollo marah sehingga Kassandra dikutuk bahwa ramalannya tidak akan pernah dipercayai oleh orang lain.
Apollo tidak hanya tertarik pada perempuan, namun juga pada lelaki muda. Dia pernah menjadi kekasih seorang pangeran Sparta bernama Hiakinthos, putra Amikles dan Diomedes. Apollo secara tak sengaja membunuhnya dengan sebuah cakram. Bunga Hyacinth tumbuh di tempatnya meninggal. Untuk mengenang Hiakinthos sekaligus memuja Apollo, setiap tahun digelar festival Hyakinthia di Amykles.
Dalam Perang Troya Diomedes, dengan disemangati oleh Athena, berusaha bentrok dengan Apollo. Diomedes sebelumnya telah berhasil melukai Afrodit dan Ares. Ketika Diomedes hendak menghabisi Aineias, Apollo datang menyelamatkan Aineias. Diomedes tidak gentar melihat sang dewa. Tiga kali dia berusaha melancarkan serangan dan tiga kali pula Apollo melindungi Aineias. Diomedes baru mundur setelah Apollo menghalaunya dengan kekuatan dewanya, dan memperingatkan Diomedes untuk tidak melawan seorang dewa. Ketika Herakles datang ke orakel Delphi untuk mencari tahu cara mengobati penyakit kulitnya, peramal di sana tidak bersedia memberitahunya. Herakles marah dan merebut tripod tempat sang peramal duduk. Dia lalu memberitahu para peramal di sana bahwa dia akan mendirikan orakelnya sendiri. Apollo marah dan sudah mau melawan Herakles, tapi Zeus ikut campur dan mencegah mereka bertarung. Dia memisahkan kedua putranya itu dengan petirnya. Herakles sebenarnya tidak mau bertarung melawan Apollo, dia hanya ingin obat untuk penyakitnya. Apollo kagum atas keberanian Herakles, dan menyuruh peramalnya untuk memberitahu obat untuk Herakles. Ketika Hrakles ikut serta dalam Olimpiade dan memenangkan semua canag olahraga, semua dewa memberikan hadiah kepadanya. Apollo memberinya busur panah, namun Herakles lebih suka menggunakan busurnya, yang ia buat sendiri.
Dalam suatu cerita, Olimpade para awalnya dilaksanakan di Olimpus. Ketika Apollo ikut serta dalam gelaran ini, dai mengalahkan Hermes dalam balap lari dan mengalahkan Ares dalam tinju.
Apollo diperkenalkan ke Romawi melalui kota-kota Yunani di Italia tengah dan selatan, selain juga oleh bangsa Etruria, yang mengenalnya sebagai Apulu. Apollo pada awalnya mungkin adalah dewa pengobatan, namun seiring waktu, dia memperoleh banyak atribut dewa-dewa Yunani, seperti misalnya sebagai dewa orakel dan ramalan, dewa cahaya dan matahari. Apollo muncul dalam banyak kisah yang kemungkinan berasal dari sumber0sumber Yunani. Kuilnya di kota Roma pertama kali didirikan pada tahun 432 SM.
Apollo memiliki banyak julukan, di antaranya Akersekomes (tidak terpotong) Akesios (penyembuh), Kynthios, Delios, Loxias, Lykios (dewa serigala), Moiragetes (pembimbing Moirai), Musagetes (pelindung Musai), Paean (dewa penyembuh), Phoibos (bersinar), Smintheus (dewa tikus).
Tempat pemujaannya adalah di Delphi, Delos, dan Tenedos. Pohon keramatnya adalah pohon salam, sedangkan hewan kesukaannya adalah serigala, gagal, angsa, elang, ular, tikus, dan belalang.

·        Protogonos
Protogonos adalah dewa pencipta. Dia adalah dewa pertama dan terlahir dari Telur Semesta (Telur Dunia), yang dihasilkan oleh Khaos dan Aither. Menurut mitos Orfik, nama Protogonos bermakna "Terlahir pertama", dan dia adalah pencipta dunia.
Protogonos memiliki tiga nama berbeda. Nama lainnya yang terkenal adalah Fanes, dewa cinta dan cahaya yang bersayap emas. Namanya yang lain adalah Erikapaios (Kekuasaan) dan Metis (Pemikiran). Tiga nama ini merepresentasikan tiga aspek berbeda dari kekuatan Protogonos.
Protogonos adalah penguasa tertinggi alam semesta. Banyak sejarawan yang mengaitkan Protogonos atau Fanes dengan Eros, dewa cinta purba. Sebagai Eros, dia disebut Bromios (Pemetir), yang juga merupakan julukan untuk Dionisos. Ada sedikit kebingungan apakah Niks (malam) adalah ibu, istri, atau anak perempuan Protogonos. Menurut satu sumber, Niks adalah anak perempuan Protogonos namun dia juga bercinta dengan Protogonos. Dari hubungan itu Niks melahirkan Uranus dan Gaia.
Sebagai Fanes, Protogonos dianggap sebagai dewa mataahri atau dewa cahaya. Fanes memiliki empat mata, sedangkan kepalanya ada banyak dan berwujud berbagai kepala hewan. Fanes digambarkan sebagai dewa tanpa jenis kelamin atau dewa dengan dua jenis kelamin. Fanes tidak terlihat namun dia memancarkan cahaya murni.
Protogonos atau Fanes juga dihubungkan dengan dewa Zagreus atau Dionisos. Ketika Zeus menjadi kuat, dia menelan Protogonos dan segala sesuatu yang telah Protogonos ciptakan. Zeus lalu menciptakan dunia baru dan Zeus bercinta dengan anak perempuannya sendiri, Persefone, dan anak-anak mereka mengisi dunia kembali. Salah satu anak Zeus dan Persefone adalah Protogonos, yang terlahir kembali sebagai Zagreus atau Dionisos. Para Titan membunuh Zagreus, namun Zeus sempat menyelamatkan jantungnya. Zeus menelan jantung itu dan bercinta dengan seorang perempuan bernama Semele. Dari hubungan itu terlahirlah Dionisos, reinkarnasi Protogonos dan Zagreus.

·        Foibe
Foibe adalah Titan bulan. Dia adalah anak perempuan Uranus dan Gaia. Foibe menikahi saudaranya, Koios. Anak-anaknya adalah Leto dan Asteria, jadi Foibe adalah nenek Apollo, Artemis, dan Hekate.
Namanya bermakna "cahaya", dan dia nampaknya dikaitkan dengan bulan. Menurut penulis drama abad ke-5 SM, Aiskhylos, Foibe menyerahkan orakel Delphi kepada cucunya Apollo, meskipun beberapa penulis kuno menyebut bahwa adalah saudari Foibe, yakni Themis, yang menyerahkan orakel Delphi kepada Apollo setelah Apollo membunuh naga Pithon.
Menurut mitos penciptaan Pelasgos, Foibe ditugaskan oleh Eurinome untuk berkuasa di bulan bersama Titan Atlas.

·        Artemis
Artemis adalah dewi hewan liar, alam liar, dan kelahiran. Artemis adalah putri Zeus dan Titan Leto,keturunan Titan Koios dan Foibe. Artemis adalah saudari kembar Apollo. Artemis merupakan dewi yang perawan.
Artemis juga adalah dewi perburuan dan pengejaran. Artemis sering berburu bersama saudaranya. Dia membawa busur perak buatan para Kiklops. Namun tangkai panahnya dibuat dari emas. Para gadis dan nimfa hutan seringkali ikut menemani dalam perburuannya. Para gadis pengikut Artemis berusaha untuk tetap perawan seperti dewi yang mereka sembah. Akan tetapi, banyak dewa, khususnya Zeus, yang sering memperkosa para gadis pengikut Artemis.
Artemis merupakan pelindung hewan muda. Dia akan membunuh siapapun yang berani membunuh hewan yang sedang hamil ataupun yang masih anak-anak.
Artemis mengendarai kereta perang emasnya dari Smyrna ke Klaros, untuk menemui saudaranya sebelum mulai berburu, sementara kuda-kudanya dibiarkan minum di Meles. Artemis juga adalah pelindung semua hewan liar di hutan, namun rusa, beruang, anjing, dan babi hutan adalah hewan kesukaannya. Artemis seringkali disebut Nyonya Hewan Buas. Pohon keramatnya adalah salam, sama seperti saudaranya.
Artemis juga adalah dewi kelahiran. Ketika Leto sedang hamil anak kembarnya, Eileithyia, sang dewi kelahiran, dilarang oleh Hera membantunya sebab kecemburuannya terhadap Leto yang telah hamil dari suaminya, Zeus. Akibatnya, Leto mengalami rasa sakit dan penderitaan yang luar biasa ketika melahirkan Artemis di pulau Ortygia. Leto terus menderita rasa sakit selama sembilan hari setelah itu di pulau Delos, hingga akhirnya Artemis membantunya melahirkan adik kembarnya, Apollo.
Panah Artemis memberikan kematian yang cepat namun menyakitkan bagi wanita muda. Panah Apollo juga melakukan hal yang sama kepada pria muda. Ketika Niobe menyombong bahwa dia melahirkan tujuh putra kuat dan tujuh putri cantik, lebih banyak daripada Leto, Artemis membunuh semua anak perempuan Niobe, sedangkan Apollo membunuh semua anak lelakinya. Artemis melindungi keperawanannya dengan kekejaman mendadak. Artemis bisa menjadi dewi yang sangat pemarah. Ketika Aktaion, cucu Kadmos, secara tak sengaja melihatnya sedang mandi, Artemis mengubahnya menjadi seekor rusa. Aktaion kemudian mati dikoyak-koyak oleh anjing-anjingnya sendiri. Artemis terlibat dalam kematian dua orang raksasa, Otis dan Ephialtes. Ketika itu mereka mengejarnya di dalam hutan. Artemis lalu memperdayai mereka supaya saling membunuh dengan tombak mereka. Ketika Oineus, raja Kalidon, lupa berkurban untuknya, Artemis menghukumnya dengan mengirim seekor babi hutan raksasa untuk menyerang daerah pedesaan Kalidon. Babi Kalidon kemudian diburu oleh para pahlawan Yunani dalam Perburuan Babi Kalidonia. Kadang-kadang hukuman ini belumlah cukup, jadi sang dewi bahkan meminta kurban yang lebih besar. Dia kadangkala tak puas jika belum ada manusia yang dikurbankan.
Jadi ketika Agamemnon lupa berkurban untuknya, Artemis mengirim angin kencang untuk mencegah armada Yunani keluar dari pelabuhan di Aulis menuju Troya. Artemis hanya mau melepas halangan itu jika Agamemnon mengurbankan putrinya (Iphigeneia). Dalam beberapa versi, Artemis memindahkan Iphigeneia ke Tauris, dan mengganti pengurbanannya dengan seekor rusa. Dalam cerita yang kemungkinan lebih asli, Iphigeneia mati dikurbankan di Aulis. Terlepas dari versinya yang beragam, Agamemnon kehilangan putrinya akibat Artemis dan armada Yunani pun dapat berlayar ke Troya. Menurut Euripides, Iphigeneia bertugas sebagai pendeta di kuil Artemis di Tauris, di sana dia harus melaksanakan ritual kurban manusia, dan yang dikurbankan adalah orang asing yang datang ke Tauris. Praktik ini dilakukannya hingga saudaranya datang menyelamatkannya. Jadi bisa dilihat dari kultus Artemis yang mengharuskan kurban manusia bahwa Artemis merupakan seorang dewi yang haus darah. Dari semua dewa di Olimpus, selain Artemis hanya ada satu dewa lainnya yang menyukai kurban manusia, yaitu Ares, dewa perang.
Artemis nampaknya adalah dewi para nimfa, karena banyak pengikutnya yang ikut berburu bersamanya, khususnya para nimfa hutan dan nimfa gunung. Mereka seringkali merupakan kawannya, kapanpun sang dewi ingin berburu. Berdasarkan Himne Kallimakhos untuk Artemis, Artemis muda mengumpulkan enam puluh putri Okeanos dan Tethis, dan dua puluh nimfa Amisos, sebuah sungai di Kreta, sebagai kawan dan pengikutnya. Semua Okeanid itu berusia sembilan tahun.
Para nimfa ini seringkali berusaha meniru Artemis - menikmati perburuan bersama nyonya mereka dan berupaya untuk tetap menjadi perawan.
Akan tetapi, banyak nimfa yang tidak berhasil menjaga keperawanan mereka seperti dewi pujaan mereka, karena para dewa seringkali dengan bernafsu memperkosa para nimfa itu. Sebagian besar nimfa tidak kuasa menghindari nafsu para dewa yang perkasa, namun Artemis hampir tidak pernah merasa kasihan terhadap permasalahan para nimfa itu. Kallisto pernah menjadi salah satu kawan favorit Artemis, hingga suatu hari Zeus memperkosanya. Menurut beberapa sumber, setelah itu Artemis kemungkinan mengusir Kallisto yang malang atau membunuh bekas kawannya itu.
Ketika Artemis masih muda, dia menemukan segerombolan rusa di perbukitan Parrhasia, di dekat bantaran Anauros yang berkerikil hitam. Ada lima ekor rusa di sana, mereka lebih besar daripada banteng dan tanduknya berupa emas. Artemis berhasil menangkap empat di antaranya, yang kemudian dia gunakan untuk menarik kereta perangnya. Sementara rusa kelima kabur ke bukit Kerinitia, dan kemudian dikenal sebagai Rusa Kerinitia. Hewan ini dikeramatkan untuk sang dewi. Herakles pernah menangkap rusa ini dalam rangka tugas ketiganya untuk raja Euristheus di Tiryns.
Berdasarkan penulis lainnya, Artemis memperoleh rusa-rusa itu dari nimfa Pleiad, Taygete, karena sang dewi telah membantunya.
Artemis adalah dewi bulan dan kadang-kadang disamakan dengan Selene dan Hekate, yang juga merupakan dewi bulan.
Artemis juga sering disamakan dengan dewa Britomartis ("Gadis Manis") dari Kreta, yang merupakan salah satu gadis kesukaan Artemis setiap kali sang dewi pergi berburu di Kreta. Minos, raja Kreta, bernafsu dan hendak memperkosa nimfa tersebut. Britomartis melompat ke laut, tempat para nelayan menemukannya dan menolongnya dengan menggunakan jaring mereka. Britomartis kemudian diubah menjadi seorang dewi oleh Artemis, dan namanya diganti menjadi Diktynna, yang bermakna "Wanita Jaring." Kebingungan muncul karena Artemis kadang-kadang disebut dengan julukan Artemis Diktynna, suatu julukan yang dia pakai dalam banyak kultusnya di Kreta. Mungkin Diktynna hanyalah nama lain dari Artemis, karena atribut mereka hampir sama persis. Pada kenyataannya, Artemis menyerap aspek atau atribut dari beberapa dewi Minos. Selain Britomartis/Diktynna, ada pula dewi kelahiran Kreta, Eleuthia atau Eileithyia.
Dalam mitologi Romawi, Artemis dikenal sebagai Diana. Nama Artemis sendiri kemungkinan muncul pada Zaman Perunggu Akhir, yang mana nama A-TI-MI-TE ditemukan pada lembaran Linear B di Pylos. Julukannya antara lain Auge, Karyatis, Lucina (kelahiran, Romawi) dan Foibe (dewi bulan).
Menurut banyak tradisi non-Yunani, Artemis bukanlah dewi perawan, melainkan seorang dewi ibu. Beberapa patungnya menggambarkan Artemis dengan lebih dari dua payudara, menunjukkan bahwa dia adalah dewi kesuburan dan seksualitas, seperti misalnya yang ada di Ephesos. Artemis kemungkinan berasal dari Asia, dan dia kadangkala dikaitkan dengan Kibele, dewi ibu Phrygia.
Artemis kadang-kadang digambarkan dengan busur di tangannya, ditemani oleh hewan liar. Artemis adalah nyonya kerajaan hewan. Dalam beberapa gambar, Artemis tampak memiliki sepasang sayap besar. Gambaran dewi bersayap memang sering muncul dalam seni arkaik. Artemis kemungkinan dipengaruhi oleh Nyonya Hewan Liar dari kreta, yang merupakan dewi hewan liar dari Zaman perunggu. Nyonya Hewan Liar ini atau disebut Potnia theron kemungkinan berasal dari kerajaan-kerajaan di Timur Dekat. Potnia biasanya digambarkan telanjang. Seringkali dia ditampilkan sedang berdiri, ditemani oleh hewan liar, dan dalam penggambaran lainnya, sang dewi sedang memegang hewan di kedua tangannya, meskipun dewi ini biasanya digambarkan telanjang. Hewan yang menemani dewi ini beragam mulai dari rusa, singai, bahkan sampai hewan mitos seperti Griffin.
Jika Artemis diamati secara keseluruhan, maka akan ditemukan bahwa banyak fungsi dan perannya saling bertentangan. Artemis adalah dewi perawan, namun dia juga adalah dewi kelahiran dan kesuburan. Artemis adalah dewi perburuan namun dia juga merupakan pelindung hewan liar.
Menurut beberapa penulis kuno, Artemis adalah dewi suku Amazon. Suku ini menyembah Artemis dengan suatu tarian. Disebutkan bahwa merekalah menaruh patung sang dewi di kuilnya di Ephesos. Kuil itu sendiri disebut-sebut sebagai salah satu bangunan terbesar, serta dimasukkan ke dalam Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.
Artemis sangat menyukai pegunungan dan hutan, namun ada juga banyak kota dimana dia merupakan pelindungnya. Kallimakhos menyebut Artemis sebagai Penjaga Jalanan dan Penjaga Pelabuhan. Tempat lainnya yang keramat bagi Artemis anta lain pulau Delos, di sana dia disembah bersama saudaranya; kota Gortyn, tempat dia biasanya disembah sejak Kreta Zaman Perunggu Pertengahan; Munykhia, pelabuhan di Athena.

·        Selene
Selene adalah dewi bulan. Ia adalah putri Hiperion dan Theia. Bangsa Romai mengidentikannya dengan Luna. Selene adalah saudari dewa matahari, Helios, dan dewi fajar, Eos. Ia juga merupakan ibu seorang putri bernama Pandi dari hubungannya dengan Zeus.
Selene kemungkinan disetubuhi oleh Pan, yang menawarkannya seekor biri-biri yang indah sebagai hadiah. Selene terkenal atas cintanya kepada Endimion, seorang raja awal Elis dan juga seorang gembala. Dari Endimion, Selene memperoleh lima puluh anak perempuan. Zeus memberi pilihan kepada Endimion apakan ingin tetap menjadi manusia ataukah ingin awet muda. Endimion ingin awet muda, namun akibatnya ia harus tertidur selamanya. Menurut Himner Homeros, kepala Selene bersinar terang, dan ia mengenakan mahkota emas. Selene mandi di samudra, sebelum kemudian mamakai pakaian bercahaya. Ia juga menjelajahi langit dengan mengendarai kereta perang yang ditarik oleh kuda bersurai panjang. Meskipun demikian, Selene juga digambarkan memiliki sayap yang panjang dan dapat terbang seperti burung.
Selene terkadang disamakan dengan Artemis dan Selene, yang juga diidentikkan dengan bulan.
Menurut Diodoros, Selene awalnya adalah manusia. Ia bunuh diri ketika para Titan menenggelamkan saudaranya di sungai Eridanos. Ia dan saudaranya lalu diubah menjadi dewa bulan dan matahari.

·        Hekate
Hekate adalah putri Perses atau Persaios dengan Asteria, keduanya merupakan keturunan para Titan. Dia juga disebut sebagai putri Demeter.
Hesiodos berulang kalu menyatakan dalam Theogonianya bahwa Zeus sangat menghormati Hekate. Hekate dapat melimpahkan kekayaankepada siapa saja yang berdoa dan berkurban padanya. Hekate memiliki bagian kekayaan di Olimpus, di bumi, dan di dunia bawah. Ini karena dia adalah dewi bulan, dewi bumi (kesuburan), dan sekaligus juga dewi dunia bawah.
Hekate kadang disamakan dengan dengan Rea, Demeter dan Persefone sebagai dewi bumi dan dewi kesuburan. Selain itu, dia kadang disamakan dengan Persefone sebagai dunia bawah. Hekate adalah dewi malam dan dikenal sebagai dewi tak terlihat, yang ditemani oleh anjing-anjing neraka. Ketika Persefone diculik, Hekate mencoba menghibur Demeter. Hekate memberitahu Demeter bahwa dia mendengar tangisan Persefone namun tidak mengenali penculiknya. Adalah Hekate yang menyarankan supaya Demeter bertanya pada Helios, dewa matahari yang melihat segalanya. Di kemudian hari, ketika Persefone tinggal bersama Hades selama setengah tahun setiap tahun di dunia bawah, Hekate menjadi kawannya sehingga Persefone tidak merasa kesepian.
Seperti halnya Artemis dan Selene, Hekate juga adalah dewi bulan, namun dia adalah dewi yang diasosiasikan dengan sisi gelap bulan.
Hekate juga dikaitkan dengan Ifigeneia, putri Agamemnon dan Klitaimnestra. Dalam Katalog Para Wanita, Hesiodos menyatakan bahwa ketika orang Yunani mengurbankan Ifigeneia, Artemis mengubahnya menjadi dewi Hekate.
Hekate juga adalah dewi ilmu sihir. Penyihir terkenal, Medeia, adalah salah satu pendeta di kuil Hekate di Kolkhis. Dalam perang melawan para Raksasa, Hekate membunuh Raksasa Klitios dengan obornya. Berdasarkan sejarawan asal Sisilia, Diodoros Sikolos, dalam tulisannnya mengenai Iason dan para Argonaut, Hekate bukanlah seorang dewi, melainkan seorang penyihir di Tauris, dan merupakan cucu Helios. Hekate terkenal atas kekejamannya, dia meracuni ayahnya dan menikahi pamannya, Aietes raja Kolkhis. Hekate menjadi ibu Kirke dan Medeia. Sebagai pendeta tinggi Artemis di Tauris, Hekate memiimpin pengurbanan semua orang sing yang datang ke Kolkhis.

·        Nemesis
Nemesis adalah dewi pembalasan bagi perbuatan jahat atau nasib baik yang tak layak. Dia adalah putri Niks, dewi malam. Ada mitos aneh bahwa ada dua orang dewi bernama Nemesis dan keduanya adalah putri Niks.
Nemesis adalah dewi hukum dan keadilan, selain juga dewi pembalasan. Nemesis menghukum orang yang berbuat jahat atau yang memperoleh nasib baik yang tak layah. Jadi jika dewi Tikhe memberikan nasib baik bagi seseorang, Nemesis dapat dengan mudah menariknya jika dia merasa bawha orang tersebut tak pantas memperoleh nasib baik itu.
Beberapa mengatakan bahwa Nemesis adalah ibu Helene dari Troya, berdasarkan Bibliotheke karya Apollodoros, Poetica Astronomia karya Hyginus dan Kypria (Siklus Epik). Afrodit membuat Zeus jatuh cinta kepada Nemesis. Zeus berusaha memperkosanya namun Nemesis terus kabur dari Zeus. Nemesis mengubah wujudnya menjadi seekor ikan, kemudian menjadi seekor angsa betina. Zeus tak menyerah, dia pun ikut berubah menjadi seekor angsa jantan. Dalam wujud itu Zeus memperkosa Nemesis. Dalam versi yang berbeda menutu Hyginus. Zeus berhasil memperkosa Nemesis melalui suatu tipuan. Afrodit menyamar sebagai seekor elang yang sedang berpura-pura memburu Zeus, yang menyamar sebagai seekor angsa. Dewi Nemesis merasa kasihan dan menolong angsa itu. Nemesis lalu tertidur sambil memeluk sang angsa. Pada saat itulah, Zeus dalam wujud angsa memperkosa Nemesis. Setelah puas, Zeus pun langsung pergi. Untuk mengenang peristiwa ini, Zeus mencitrakan satu rasi bintang di angkasa yang berbentuk seekor angsa, kini dikenal sebagai konstelasi Cygnus.
Dari perkosaan itu, Nemesis melahirkan telur berwarna biru dan perak, yang ditemukan oleh seorang gembala atau mungkin oleh Hermes. Telur itu diberikan kepada Leda. Dari telur itu menetaslah seorang perempuan yang diberi nama Helene. Leda membesarkan Helene seperti putrinya sendiri.
Dalam seni Yunani, Nemesis kadangkala digambarkan sebagai dewi bersayap, membawa dahan apel di satu tangan dan roda keberuntngan di tangan yang lain. Dia juga ditampilkan dalam kereta perang yang ditarik oleh griffin. Penulis dan seniman kuno awal menggambarkan Nemesis sebagai wanita muda dan cantik yang bersayap dan berpakaian putih, sedangkan generasi selanjutnya menampilkannya sebagai makhluk yang menyeramkan dan menakutkan.

            1.2
·        Helios
Helios adalah dewa matahari. Ia adalah putra Hiperios dan Theia. Bangsa Romawi mengidentikannya dengan Seol.
Helios adalah saudara dewi Selene dan Eos. Helios menikahi Perseïs (Perseis) atau Perse, putri Okeanos dan Tethis. Mereka menjadi rang tua Aietes, Kirke, dan Pasifae. Aietes adalah ayah dari penyihir Medeia..
Diodoros mengemukakan pendapat lainnya mengenai silsilah Helios. Menurutnya Helios adalah ayah dari raja Kolkhis, Aietes, dan raja Khersonesos Taurika, Perses. Perses menjadi ayah Hekate, yang merupakans seorang penyihir dan pendeta Artemis, alih-alih sebagai seorang dewi. Hekatem nikahi pamannya Aietes dan menjadi ibu Kirke, Medea, dan Aigialeus.
Helios juga memiliki seorang putra lainnya bernama Faithon, serta tiga orang putri bernama Aigiale, Aigle, dan Aitheria, dari hubungannya dengan Okeanid Klimene. Dari hubungannay dengan Neaira, Helios memperoleh dua orang putri, Lampetie dan Faithusa. Kelima orang anak peremuan Helios itu dikenal sebagai Heliad. Faithon menginginkan bukti bahwa Helios adalah ayah kandungnya. Ia meminta supaya diizinkan mengemudikan kereta surya untuk sehari. Helios sendiri sebelumnya telah berjanji akan mengabulkan permintaan Faithon sehingga ia tak kuasa menolak dan terpaksa membiarkan Faithon mengemudikan keretanya. Ketika Faithon mulai membawa kereta berapi itu melintasi langit, kuda-kuda penariknay menyadari bahwa pengemudi mereka bukanlah orang berpengalaman. Akibatnya Faithon tak mampu mengendalikan kuda-kuda itu, sehingga menimbulkan kekacauan di langit. Zeus terpaksa menghantam Faithon dengan petirnya untuk menghentikan kekacauan itu. Akhirnya Faithon pun tewas. Para Heliad berduka atas kematian saudara mereka, dan mereka pun diubah menjadi pohon poplar. Ketika Afrodit, yang merupakan istri Hefaistos, berselingkuh dengan Ares, Helioslah yang memberitahukan perselingkuhan itu kepada Hefasitos. Akibatnya, Afrodit membalas perbuatan Helios dengan mengutuk dua perempuan yang dicintai oleh Helios.
Helios muncul dalam beberapa cerita lainnya. Ketika Herakles pergi mencari ternak Gerion, sang pahlawan mendapati bahwa matahari terlalu panas dan ia pun menganam akan memanah matahari. Helios, alih-alih marah, kagum atas keberanian Herakles dan memberinya mangkuk emas raksasa untuk dipakai berlayar di sekitar Spanyol.
Helios memiliki ternak di pulau Thrinakia. Ketika Odisseus dan anak buahnya berlabuh di pulau itu, anak buah Odisseus membunuh dan memakan beberapa ternak Helios meskipun telah diperingatkan oleh Odisseus untuk tidak mengganggu ternak itu. Akibat perbuatan itu, Helios marah. Pada akhirnya Zeus menghancurkan kapal Odisseus dan membunuh semua krunya kecuali Odisseus.
Di Korinthos, Helios bersaing dengan Poseidon untuk menjadi dewa utama. Rakyat Korinthos tidak mau membuat salah satu dewa marah, jadi mereka menyembah kedua dewa itu. Akrikorinthos dipersembahkan bagi Helios, sedangkan Poseidon memperoleh Tanah Genting Korinthos.
Helios adalah kakek Medeia, seorang penyihir dalam Argonautika. Ketika Medeia membalas dendam kepada pengantin baru suaminya, Glauke, serta ayah Glauke, Kreon, Helios memberi Medeia kereta perang emas yang ditarik naga, untuk kabur dari Iason dan rakyat Korinthos.
Menurut Diodoros, Helios pada awalnya adalah seorang manusia, putra Hiperion dan Basileia (Theia) dan saudara Selene. Para Titan iri kepada Basileia dan Hyperion, yang berkuasa setelah ayah mereka, Uranus, membunuh Hiperion. Para Titan lalu menenggelamkan Helios ke Sungai Eridanos. Karena saudaranya meninggal, Selene menjatuhkan dirinya dari atas dinding kota dan tewas. Helios muncul kembali dalam penglihatan ibunya, dan memberitahunya bahwa kini ia adalah dewa matahari, sedangkan Selene menjadi dewi bulan.

·        Selene
Selene adalah dewi bulan. Ia adalah putri Hiperion dan Theia. Bangsa Romai mengidentikannya dengan Luna. Selene adalah saudari dewa matahari, Helios, dan dewi fajar, Eos. Ia juga merupakan ibu seorang putri bernama Pandi dari hubungannya dengan Zeus.
Selene kemungkinan disetubuhi oleh Pan, yang menawarkannya seekor biri-biri yang indah sebagai hadiah. Selene terkenal atas cintanya kepada Endimion, seorang raja awal Elis dan juga seorang gembala. Dari Endimion, Selene memperoleh lima puluh anak perempuan. Zeus memberi pilihan kepada Endimion apakan ingin tetap menjadi manusia ataukah ingin awet muda. Endimion ingin awet muda, namun akibatnya ia harus tertidur selamanya. Menurut Himner Homeros, kepala Selene bersinar terang, dan ia mengenakan mahkota emas. Selene mandi di samudra, sebelum kemudian mamakai pakaian bercahaya. Ia juga menjelajahi langit dengan mengendarai kereta perang yang ditarik oleh kuda bersurai panjang. Meskipun demikian, Selene juga digambarkan memiliki sayap yang panjang dan dapat terbang seperti burung.
Selene terkadang disamakan dengan Artemis dan Selene, yang juga diidentikkan dengan bulan.
Menurut Diodoros, Selene awalnya adalah manusia. Ia bunuh diri ketika para Titan menenggelamkan saudaranya di sungai Eridanos. Ia dan saudaranya lalu diubah menjadi dewa bulan dan matahari.

·        Eos

Eos adalah dewi fajar. Dia adalah putri Hiperion dan Theia. Orang Romawi mengenalnya sebagai Aurora. Beberapa mengatakan bahwa Eos membawa fajar dengan mengendarai kereta perangnya melintasi langit, sedangkan beberapa lainnya menyebutkan bahwa dia adalah dewi bersayap. Kuda-kuda penarik keretanya bernama Lamps dan Faithon.
Eos adalah saudari Helios dan Selene. Eos menikah dengan Astraios dan menjadi ibu Boreas, Notos, dan Zefiros, dan bintang-bintang, termasuk planet Venus, dikenal sebagai bintang pagi, yang disebut Eosforos (Pembawa fajar) atau Fosforos (Pembawa cahaya). Eos juga memiliki kekasih seorang raja bernama Tithonos, putra raja Troya, Laomedon, yang dengan demikian menjadikannya saudara Priamos. Dari hubungan ini, Eos menjadi ibu Memnon, pemimpin pasukan Ethoipia dalam Perang Troya. Putranya dibunuh oleh Akhilles pada tahun terakhir perang. Eos meminta Zeus untuk membuat Tithonos abadi, tapi dia lupa meminta Zeus menjadikan Tithonos awet muda. Akibatnya Tithonos tidak dapat mati namun terus bertambah tua. Akhirnya Eos mengubah Tithonos menjadi jangkrik. Kemungkinan kekasih Eos lainnya adalah Kefalos, suami Prokris; raksasa pemburu, Orion; dan Kleitos, keturunan Melampos.

·        Aiolos
Aiolos adalah dewa angin dan penguasa pulau Aiolia. Dia adalah putra Hippotas.
Ketika Odisseus mengunjungi pulaunya, Aiolos memberinya kantung besar berisi angin kencang. Aiolos melarang Odisseus membukanya.
Dewa angin lainnya adalah Boreas (angin utara), Zefiros (angin barat), Notos (angin sealtan), dan Euros (angon timur). Dalam mitologi Romawi, keempat dewa angin tersebut dikenal sebagai Aquilo, Favonius, Auster, dan Argestes.


2.  Dewa Air

Dewa Air meliputi Dewa yang berkuasa atas laut, sungai dan danau.

·        Proteus
Proteus adalah dewa laut minor. Dia adalah putra sulung Titan Okeanos dan Tethis. Proteus sering disebut sebagai "Pria Laut Tua". Proteus memiliki 999 saudara yang kesemuanya adalah dewa sungai. Proteus memiliki kemampuan mengubah wujud dan juga mampu melihat masa depan. Jika ada yang berhasil menangkapnya, maka dia akan menjawab pertanyaan dari penangkapnya terkait masa depan mereka. Orang yang pernah melakukannya adalah Menelaos, tujuh tahun seusai Perang Troya.

·        Triton
Triton adalah putra dari Poseidon dan Amfitrit, dewi laut. Tubuh bagian atasnya adalah manusia dan tubuh bagian bawahnya adalah ekor ikan dengan sisik berwarna hijau. Di bahunya terkadang terpasang kerang laut. Triton tinggal bersama ayahnya di istana bawah laut. Triton membawa terompet berbentuk keong yang dia tiup untuk menenangkan atau membuat ombak. Suara terompet tersebut mampu membuat raksasa ketakutan.
Triton juga adalah dewa danau Tritonis di Libya. Ketika para Argonaut terjebak di gurun pasir, Triton menunjukkan jalan dari danau Tritonis ke laut.

·        Doris
Doris adalah seorang dewi laut. Dia merupakan putri Okeanos dan Tethis. Doris terkenal sebagai ibu dari lima puluh orang nimfa laut yang disebut Nereid. Suami Doris adalah Nereus, seorang dewa laut kuno. Doris tidak memiliki kisah mitos tersendiri. Dia kemungkinan hanyalah suatu personifikasi.

·        Amfitrit
Amfitrit adalah dewi sungai. Dia adalah putri Nereus dan Drois atau mungkin putri Okeanos dan Tethis. Dalam mitologi Romawi, Amfitrit dikenal sebagai Salacia. Poseidon pernah berusaha memperkosanya, namun Amfitrit mencari pertolongan kepada Titan Atlas. Pada akhirnya Poseidon berhasil menikahinya setelah Delphin membujuk Amfitrit. Sebagai istri Poseidon, Amfitrit menjadi ibu Triton, Rhode, Albion, Kharybdis dan Benthesikime. Seperti saudaranya Zeus, Poseidon juga berselingkuh dengan banyak wanita dan dewi. Akan tetapi tak seperti Hera, istri Zeus, Amfitrit tidak cemburu dan marah. Amfitrit bersikap baik terhadap anak-anak Poseidon dari wanita lain, terutama dengan pahlawan dari Athena, Theseus. Ketika Zeus mengirim petir dan kilat untuk membuktikan bahwa Minos, raja kreta, adalah putranya, Minos melemparkan sebuah koin emas ke dalam laut dan menyuruh Theseus mengambilnya, untuk membuktikan bahwa dia memang putra Poseidon. Ketika Theseus menyelam ke dalam laut untuk mengambil koin itu, Amfitrit tidak hanya memberikan koin itu kepada Theseus, melainkan juga memberinya mahkota emas.

·        Thetis
Thetis adalah seorang dewi laut. Ia merupakan salah satu dari kelompok nimfa laut yang dikenal sebagai Nereid. Thetis adalah putri Nereus dan Doris. Thetis kemungkinan adalah dewi laut terpenting, karena dia memainkan peranan penting dalam beberapa peristiwa penting dalam mitologi Yunani. Menurut Homeros, suatu hari Hera, Poseidon, dan Athena memberontak melawan Zeus, dan membelenggunya. Melihat pemberontakan itu, Thetis memanggil Briareus, salah satu Hekathonkheire, untuk menyelamatkan Zeus. Karena itulah, Thetis pun disayang oleh Zeus.
Ketika Hera melahirkan Hefaistos tanpa pasangan, dia mendapati bahwa Hefaistos buruk rupa sehingga melemparnya dari Olimpus. Ketika Hefaitos terjatuh ke bumi di pulau Lemnos atau ke laut, ia pun menjadi pincang. Adalah Thetis yang menyelamatkannya dan merawatnya hingga sembuh di guanya. Karena bantuan itulah, di kemudian hari Hefaistos bersedia membuatkan seperangkat zirah baru bagi putra Thetis, Akhilles, dalam Perang Troya. Thetis juga pernah menyelamatkan para Argonaut dari ancaman monster Skilla dan pusara air Kharibdis, dengan cara mengarahkan kapal Argo menjauhi kedua monster itu. Baik Zeus maupun Poseidon ingin menyetubuhi Thetis tapi mereka kemudian memperoleh ramalan dari Thetis, atau mungkin dari Titan Prometheus, bahwa putra Thetis kelak akan menjadi lebih hebat dari ayahnya. Mendengar ramalan itu Zeus dan Poseidon tak bernafsu lagi pada Thetis karena takut dikalahkan jika Thetis melahirkan putra dari mereka. Disebutkan pula bahwa Thetis tak mau disetubuhi oleh Zeus karena ia memiliki hubungan dekat dengan Hera. Pada akhirnya Zeus menikahkan Thetis dengan seorang pahlawan bernama Peleus, raja Phthia. Akan tetapi, seperti dewa laut lainnya, Thetis memiliki kemampuan berubah wujud. Sebelum Peleus dapat menikahi Thetis, ia terlebih dahulu harus menangkapnya ketika sang dewi sedang tertidur di guanya. Pelues juga harus mampu memegangi Thetis ketika ia berubah wujud menjadi api, air, singa, serigala, dan beragam bentuk lainnya hingga Thetis menyerah dan bersedia menikah dengan Peleus. Akan tetapi pernikahan Thetis diganggu oleh Eris, dewi pertikaian, satu-satunya dewi yang tak diundang dalam acara itu. Eris marah dan melempar apel emas ke tengah-tengah para tamu. Apel itu bertuliskan "Untuk yang Tercantik." Tiga dewi yang kuat (Hera, Athena, dan Afrodit) masing-masing mengklaim bahwa merekalah yang tercantik dan berhak atas apel itu. Pada akhirnya Paris ditunjuk sebagai juri, dan ia memilih Afrodit sebagai penerima apel emas. Keputusan tersebut berujung pada Perang Troya, yang mengakibatkan kematian Akhilles, putra Thetis. Thetis dan Peleus memiliki banyak putra, Thetis secara diam-diam berusaha membuat ketujuh putranya abadi dengan cara mengurapinya dengan ambrosia, lalu membakar bagian manusianya di api. Namun sebelum ia dapat menyelesaikan prosesnya dengan putra bungsunya, Akhilles, Peleus menghentikannya sehingga Thetis menjatuhkan putranya. Tubuh Akhilles menjadi kebal dari semua senjata, kecuali bagian tumitnya. Thetis sendiri marah akibat interventi Peleus dan ia pun pergi meninggalkan suaminya. Karena Thetis memiliki kemampuan meramal, ia tahu bahwa putranya memiliki dua pilihan takdir. Jika Akhilles tidak pergi ke Troya, ia akan menjalani hidup yang panjang namun biasa saja sebagai seorang petani. Jika ia pergi berperang, ia akan memperoleh kejayaan dan ketenaran dalam perang, namanya akan terus abadi, tapi ia akan mati muda. Thetis berusaha mencegah Akhilles mengalami pilihan yang kedua. Ketika pasukan Yunani mengumpulkan tentara untuk bergabung dalam pasukan, Thetis menyembunyikan Akhilles di istana Likomedes, raja di pulau Skiros. Thetis mendandaninya seperti perempuan. Pasukan Yunani diberitahu oleh sang peramal Kalkhas bahwa Troya tidak akan dapat dikalahkan tanpa bantuan Akhilles. Tapi pahlawan cerdik Odisseus berhasil mengetahui tipuan Thetis dan membuka penyamaran Akhilles. Pada akhirnya Akhilles bersedia bergabung dengan pasukan Yunani.
Berdasarkan ramalannya, Thetis memperingatkan Akhilles untuk tak membunuh Tenes, putra Apollo dan raja Tenedos, jika tidak maka Akhilles akan mati dibunuh oleh Apollo. Akan tetapi, ketika tiba di pulau Tenedos, Akhilles melupakan pesan ibunya dan membunuh Tenes. Ketika Akhilles berseteru dengan komandannya, Agamemnon, dan mundur dari pertempuran, ia meminta kepada ibunya untuk membuat Agamemnon menyelesai perbuatannya. Thetis pun mendatangi Zeus dan membujuknya untuk membuat pasukan Yunani menderita akibat membuat Akhilles marah. Akhilles pada akhirnya kembali bertempur setelah sahabat sekaligus kekasihnya, Patroklos, dibunuh oleh pahlawan Troya, Hektor. Karena ia telah memberikan zirah pemberian ayahnya kepada Patroklos, maka kini Akhilles tak lagi memiliki zirah, sebab Hektor telah merebut zirahnya dari badan Patroklos. Kali ini Thetis kembali membantu putranya. Thetis mendatangi Hefaistos, dewa pandai besi, dan memintanya membuat seperangkat zirah baru bagi Akhilles.
Tak lama setelah Akhilles membalaskan dendam kematian sahabatnya dan membunuh Hektor, ia sendiri terbunuh beberapa bulan kemudian. Seperti telah diramalkan oleh Thetis, Apollo mengarahkan panah yang ditembakkan oleh Paris ke tumit Akhilles, yang merupakan satu-satunya kelemahannya. Thetis dan para saudarinya, yaitu para Nereid, menangisi kemetian Akhilles. Thetis memutuskan untuk memberikan zirah Akhilles kepada tentara Yunani yang paling berani. Hanya Aias, sepupu Akhilles, dan Odisseus, raja Thrakia, yang berani bersaing untuk memperebutkan zirah itu. Ini pada akhirnya berujung pada kematian Aias. Di kemudian hari, Thetis, mengundang Peleus ke rumahnya di lautan, dan menjadikan suaminya abadi. Meskipun dalam versinya lainnya, Peleus dibunuh oleh para putra Akastos, dan Thetis meratapi kematian suaminya.

3.  Dewa Bumi

Dewa – dewi berkuasa atas Tanah, Kesuburan & Pertanian

·        Pan
Pan adalah dewa hutan. Ayahnya adalah dewa Hermes, sedangkan ibunya adalah Penelopeia atau mungkin putra Driops. Pan juga adalah dewa pelindung para gembala.
Pan adalah makhluk mirip satir dengan kepala dan dada manusia, namun di bawah perutnya, dia memiliki kaki kambing. Pan juga memiliki tanduk pada kepalanya. Biasanya dia terlihat di hutan dan pegunungan di Arkadia. Pan juga ikut serta dalam rombongan Kharites. Kata panik berasal dari namanya, karena dia sering mengagetkan para pengelana, terutama ketika dia meniup keong (kerang).
Pan juga memainkan pipa gelagah, sebuah alat musik yang dia ciptakan yang di kemudian hari sering dimainkan oleh para gembala. Diceritakan bahwa Pan mencitai seorang wanita pemburu bernama Syrinx dan ingin memperkosanya. Syrinx berusaha melindungi keperawanannya dan melarikan diri dari Pan. Ketika menemui jalan buntu, Syringx berdoa kepada para dewa supaya dilindungi. Para dewa menjawab doanya dengan cara mengubahnya menjadi gelagah di pinggiran sungai. Pan akhirnya mengambil beberapa batang gelagah itu dan mengikatnya menjadi satu, lalu menggunakannya sebagai alat musik tiup yang disebut "syrinx".
Dalam kisah lainnya, Pan pernah berlomba melawan Apollo dalam sebuah kontes musik. Jurinya adalah tiga dan salah satunya adalah Midas, raja Lydia yang memiliki sentuhan emas. Pan memainkan syrinx sedangkan Apollo memainkan lira. Semua juri menyatakan bahwa Apollo adalah pemenangnya, kecuali Midas. Akibatnya Apollo marah kepada Midas dan mengubah telinganya menjadi telinga keledai.
Pan dianggap sebagai dewa muda, seperti Dionisos, Herakles, dan Dioskuri.

·        Silenos
Silenus atau Seilenos adalah seorang makhluk tua mirip satir yang merupakan kawan dewa Dionisos. Silenos menganggap Dionisos sebagai putra angkatnya. Silenos mengajari Dionisos cara menanam anggur dan mengolahnya menjadi minuman anggur. Silenos bergabung dengan para pengikut Dionisos lainnya dalam ritus pesat dan perayaan yang memabukkan. Silenos dan para pengikut Dionisos lainnya pernah ditangkap oleh raja Thrakia yang bernama Likurgos. Midas, raja Lydia, juga pernah menolong Silenos ketika Silenos tersesat dan kebingungan. Atas jasanya itu, Midas diberikan sentuhan emas oleh Dionisos.

·        Aristaios
Aristaios adalah dewa pedesaan dan pelindung para peternak lebah. Aristaios adalah putra Apollo dan nimfa Kirene, putri Hipesos, raja bangsa Lapith di Thessalia. Aristaios memiliki seorang saudara bernama Idmon, seorang prajurit peramal, yang juga merupakan seorang Argonaut. Apollo jatuh cinta pada Kirene, yang bertarung melawan seekor singa. Apollo memperkosanya dan Kirene pun melahirkan seorang putra yang diberi nama Aristaios. Aristaios lalu diasuh oleh seorang kentaur bijak bernaam Kheiron. Apollo sendiri membawa Kirene ke Libya, di sana Kirene mendirikan suatu kota yang dia namakan sesuai dengan namanya, Kyrene. Aristaios mewarisi atau mempelajari keahlian meramal dan pengobatan dari ayahnya. Dia juga merupakan seorang pemburu yang handal seperti ayah dan ibunya. Selain itu, Aristaios juga sangat ahli dalam beternak lebah dan bertani zaitun. Gurunya antara lain Kheiron, Musai, serta banyak nimfa hutan dan gunung. Aristaios menikah untuk waktu yang singkat dengan seorang nimfa, namun dia kemudian jatuh cinta dengan nimfa lainnya yang bernama Euridike. Sayangnya Euridike telah menikah dengan seorang musisi bernama Orfeus, yang juga anak Apollo. Tapi Aristaios tidak menyerah, dia tetap mengejar sang nimfa hingga Euridike digigit ular dan mati. Para driad, yang merupakan saudari Euridike, menghukum Aristaios dengan membuat kawanan lebahnya mati akibat penyakit. Aristaios memanggil ibunya untuk mencari tahu mengapa lebah-lebahnya mati. Kirene menyarankan putranya untuk mendatangi Proteus, dewa laut bijak yang mengetahui banyak hal. Namun untuk dapat memperoleh informasi dari Proteus, Aristaios harus dapat memegangi Proteus. Untungnya dia berhasil melakukannya. Dari Proteus, Aristaios mengetahui bahwa para driad menghukumnya atas kematian saudari mereka, yang pada akhirnya juga mengakibatkan kematian Orfeus. Aristaios hanya dapat menyelamatkan ternak lebahnya dengan cara memberikan kurban bagi para driad dan Orfeus. Akhirnya Aristaios mengurbankan seekor banteng di hutan. Sembilan hari kemudian sekawanan lebah mengerumuni kerangka banteng itu. Aristaios menikah lagi, kali ini dengan Autonoe, putri Kadmos, raja Thebes. Aristaios pindah ke Thebes tempat dia tinggal bersama istri keduanya. Autonoe memberinya seorang putra bernama Aktaion. Aktaion menjadi seorang pemburu hebat namun harus mati akibat membuat dewi Artemis marah. Ketika sedang berduka cita akibat kematian putranya, Aristaios meninggalkan Thebes dan pergi ke pulau Keus, untuk membantu penduduknya mengakhiri panas yang tak wajar, yang diakibatkan oleh rasi bintang Sirius yang sedang bangkit dari laut.
Seperti halnya Dionisos dan Herakles, Aristaios terlahir sebagai manusia yang kemudian disembah sebagai dewa. Aristaios kemungkinan adalah dewa ternak lebah, budidaya zaitun, dan pembuatan keju. Dia juga kemungkinan adalah dewa perburuan.
Hesiodos menggambarkan Aristaios sebagai pria berambut panjang.

4.  Dewa Lainnya

Dewa-dewi di bawah ini memiliki beragam atribut. Beberapa dewa berkaitan dengan kecerdasan dan emosi manusia, takdir, kecantikan, masa muda, dsb. Beberapa lainnya adalah dewa-dewi pengobatan dan sihir. Ada pula dewa-dewi yang berkaitan dengan kebudayaan dan masyarakat, misalnya seni, ilmu, tata tertib, dan hukuman. Banyak dari dewa-dewi ini tidak lebih dari personifikasi abstrak.

·        Metis
Metis adalah dewi kearifan dan kebijaksanaan. Dia adalah putri Okeanos dan Tethis.
Metis adalah istri pertama Zeus. Zeus meminta Metis untuk memberi Kronos suatu ramuan, yang membuat Kronos memuntahkan semua suadara dan saudari Zeus yang sebelumnya telah ditelan Kronos. Ketika Zeus mengurung ayahnya dan para Titan lainnya di Tartaros, Uranus dan Gaia memperingatkan Zeus bahwa anak kedua Metis adalah seorang laki-laki dan sang putra akan mengalahkan Zeus. Metia yang ketika itu sedang hamil, ditelan oleh Zeus untuk mencegah ramalan itu terjadi. Di kemudian hari, ketika tiba saatnya bagi Metia untuk melahirkan, Zeus merasakan sakit kepala yang amat sangat. Kemungkinan Hefaistos, atau Prometheus, membelah kepala Zeus dengan sebuah kapak. Dari kepala Zeus kemudian terlahir Athena, yang sudah mengenakan baju zirah lengkap. Athena mewarisi peran Metis sebagai dewi kebijaksanaan dan salah satu julukan Athena adalah Polymetis (kebijaksanaan). Metis terus berada dalam tubuh Zeus namun dia terus memberikan nasehat dan saran bijak kepada Zeus dari dalam tubuh Zeus.
Menurut mitos penciptaan Pelasgos, Metis adalah seorang Titan yang menguasai planet Merkurius bersama Titan Koios.

·        Hebe
Hebe adalah dewi masa muda dan musim semi. Dia adalah putri Zeus dan Hera. Dia merupakan saudari Ares dan Eileithyia, dan kemungkinan Eris. Hebe bertugas di Olimpus sebagai pembawa minum bagi para dewa. Dalam peran itu, dia kadang dikenal dengan nama Ganimede.
Hebe menikahi Herakles ketika sang pahlawan menjadi dewa setelah meninggal. Ketika anak-anak Herakles (Heraklid) dianiaya oleh Euristheus, yang merupakan sepupu Herakles dan raja Mykenai, tidak ada yang mau memberikan mereka tempat berlindung. Iolaos, keponakan dan sahabat Herakles, adalah satu-satunya pelindung dan penyelamat mereka. Namun lama-kelamaan Iolaos pun menjadi tua lemah. Dia lalu berdoa kepada para dewa. Atas izin Herakles, Hebe menjadikan Iolaos muda lagi selama satu hari. Setelah menjadi muda kembali, Iolaos bertempur melawan Euristheus dan berhasil membunuhnya. Euristheus dipenggal dan kepalanya diabwa ke hadapan Alkmene, ibu Herakles. Meski Euristheus telah mati, Alkmene masih karena Euristheus menganiaya putra dan cucu-cucunya. Alkmene pun mencungkil kedua mata Euristheus.

·        Eileithyia
Eileithyia adalah dewi kelahiran. Dia adalah putri Zeus dan Hera. Dia merupakan saudari Ares dan Hebe, dan kemungkinan Eris. Eileithyia adalah pelindung para bidan.
Eileithyia melakukan tugasnya di bawah perintah ibunya, Hera. Ketika Leto sedang mengandung Apollo dan Artemis, Hera menyiksa Titan itu. Karen merupakan anak perempuan Hera, Eileithyia tidak diperbolehkan membantu Leto melahirkan. Walau bagaimanapun, Artemis berhasil terlahir lebih dulu. Tidak sampai sehari kemudian, Artemis membantu ibunya melahirkan Apollo.
Eileithyia juga menghambar proses kelahiran Herakles, supaya sepupu Herakles, yaitu Eristheus, yang menjadi raja dan bukan Herakles. Alkmene dan Herakels bisa saja mati kalau saja bidan Alkmene tidak memperdayai Eileithyia.
Menurut seorang penyair bernama Olen, Eileithyia adalah ibu Eros, dewa dan personifikasi cinta.
Eileithyia adalah dewa pra-Hellen yang terkenal, di Kreta selama periode Minos dan Mykenai, tempat banyak ditemukannya suaka Eileithyia. Pemujaannya ada sejak periode Minos Pertengahan (2000-1700 SM). Namanya ditemukan dalam lembaran Linear B Zaman Perunggu, yang mana dia disebut Eleuthia (E-RE-U-TI-JA). Di Yunani daratan, dia paling banyak disembah di Lakonia. Setelah invasi Doria, Eileithyia tidak banyak berperan dalam mitologi, dan sebagian besar perannya diambil alih oleh Artemis.

·        Iris
Iris adalah pembawa pesan para dewa. Dia adalah putri Thaumas, putra dewa laut Pontos, dan Okeanid Elektra. Iris adalah saudari monster bersayap yang dikenal sebagai Harpi. Dia berperan sebagai pembawa pesan Hera, seperti halnya Hermes, yang bertaags sebagai pembawa pesan Zeus. Dia digambarkan sebagai perempuan muda yang bersayap dan membawa sebuah tongkat.
Iris adalah seorang dewi yang perawan. Dia juga adalah dewi pelangi.
Iris muncul dalam petualangan para Argonaut. Dia meyakinkan pahlawan Zetes bahwa para Harpi tak akan lagi mencuri makanan dari Fineus sang peramal buta.

·        Eris
Eris adalah dewi pertikaian. Dia adalah putri Zeus dan Hera, atau mungkin putri Niks. Dia sering disebut saudari Ares, dewa perang. Dalam mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Discordia.
Eris adalah ibu Ate (dawa pertentangan dan kebodohan) dari hubungannya dengan Zeus. Eris juga adalah ibu Horkos ("sumpah palsu"). Dalam Theogonia, diceritakan bahwa Eris melahirkan beberapa anak yang melambangkan sifat yang buruk, misalnya Pertempuran, Perselisihan, Kelaparan, Perkelahian Kelalaian, Kekacauan, Kebohongan, Pembantaian, Pembunuhan, Keributan, Kehancuran, Kesedihan, dan Kesusahan.
Eris lebih dikenal sebagai personifikasi saja, meskipun dia pernah juga muncul dalam suatu cerita, yaitu sebagai pemicu terjadinya Perang Troya. Karena dikhawatirkan bahwa Eris akan mengganggu acara pernikahan Peleus dan Thetis, dia pun tidak diundang. Eris marah dan sebagai balasannya, dia melempar sebuah apel emas ke tengah-tengah para tamu. Apel itu bertuliskan "Untuk Yang Tercantik." Tiga orang dewi mengklaim sebagai pemiliki apel itu, mereka adalah Hera, Athena, dan Afrodit. Mereka pun berdebat mengenai siapa yang berhak memperoleh apel itu. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Zeus memerintahkan mereka mendatangi seorang pangeran Troya bernaam Paris dan memintanya untuk memutuskan. Paris dengan bodohnya menghadiahkan apel itu untuk Afrodit, yang sebelumnya telah berjanji akan memberinya perempuan tercantik di dunia, Helene. Peristiwa ini dikenal sebagai Keputusan paris. Akibat dari peristiwa ini berujung pada peperangan antara Yunani dan Troya, dan pada akhirnya membuat Gtroya hancur.

·        Musai
Musai adalah kelompok dewi yang menginspirasikan manusia. Mereka adalah dewi yang ahli dalam bidang seni, sastra, dan ilmu.
Menurut orang Boiotia, pada awalnya Musai hanya terdiri tiga orang anak perempuan Uranus dan Gaia, mereka adalah:
    Aoide ("lagu"),
    Melete ("meditasi" atau "praktik"), dan
    Mneme ("ingatan").

Dalam versi Boiotia, disebutkan bahwa Musai tinggal di Gunung Helion, sedangkan versi selanjutnya menyebut bahwa rumah Musai adalah di dekat Gunung Olimpus, di Peiria, Makedonia. Mereka pertama kali disembah oleh Aloadai, raksasa kembar, yang bernama Otos dan Efialtes, di Gunung Helion di Boiotia, yang disebut-sebut sebagai tempat kelahiran mereka.
Versi yang lebih baru dan terkenal menyebutkan bahwa Musai merupakan sembilan orang anak perempuan Zeus dan Titan Mnemosine ("ingatan"), dan kadangkala dikenal sebagai Kamenai. Zeus berhubungan seksual dengan Mnemosine selama sembilan malam berturut-turut sehingga Mnemosine melahirkan sembilan orang putri yang menjadi Musai. Mereka lahir dan tinggal di sekitar Peiria.
Musai berkuasa atas seni dan ilmu, dan masing-masing Musai memiliki spesialisasi tersendiri. Mereka terdiri atas:
    Kalliope - "puisi epik"
    Kleio - "sejarah"
    Erato - "puisi cinta"
    Euterpe - "puisi lira"
    Melpomene - "drama tragedi"
    Polihimnia atau Polhimnia - "puisi suci"
    Terpsikhore - "paduan suara" dan "tarian"
    Thaleia - "drama komedi"
    Urania - "astronomi"

Musai terkenal akan kelihaian mereka dalam menari, menyanyi, dan bermain musik. Mereka biasanya digambarkan bersama Apollo, dewa musik di Olimpus.
Kalliope kemungkinan adalah Musai yang paling terkenal. Tidak hanya sebagai yang tertua dan pemimpin para Musai, dia juga merupakan ibu dua orang musisi terkenal, Orfeus dan Linos, kemungkinan dari hubungannya dengan Apollo atau dengan raja Thrakia yang bernama Oiagos, putra Pieros. Meskipun demikian, dalam fragmen yang tak diketahui, suatu baris menyebutkan bahwa Linos merupakan putra Urania, saudari Kalliope, sedangkan menurut Homeros dan Hesiodos, Linos adalah putra Apollo dan Aithusa, putri Poseidon.
Musai disebutkan berperan dalam mengajari Orfeus, seorang musisi terkenal dan juga seorang Argonaut. Mereka mengajarinya bernyanyi, sedangkan Apollo kemungkinan mengajarinya memainkan lira. Para Musai ikut ikut berduka cita ketika Orfeus mati akibat dikoyak-koyak oleh para Mainad, para perempuan pengikut Dionisos.
Musai ikut bernyanyi dalam pernikahan Kadmos dan Harmonia, selain juga dalam pemakaman Akhilles. Mereka kadang-kadang cukup pendendam jika ditantang oleh musisi manusia. Mereka membutakan mata Thamiris karena dia berani menyombongkan diri dan menantang Musai. Mereka juga mengubah para putri Pieros menjadi burung Magpie karena berani menantang Musai dalam suatu kontes.
Dalam Odisseia, Musai juga membutakan mata seorang penyair Faiakia yang bernama Demodokos di istana raja Alkinus. Akan tetapi, Musai memberinya kompensasi dengan menganugerahkan kepadanya kemampuan bernyanyi yang luar biasa.

·        Kharites
Kharites adalah kelompok yang terdiri atas tiga orang dewi yang melambangkan kecantikan, keindahan, dan keanggunan. Dalam mitologi Romawi, mereka dikenal sebagai Gratiae. Mereka merupakan anak perempuan dari Zeus dan Eurinome, yang merupakan putri Okeanos dan Tethis. Ketiga Khariets adalah Kharis atau Aglaia ("kemegahan"), Eufrosine ("kegembiraan"), dan Thalia atau Pasitheia ("keceriaan").
Menurut Homeros, dalam Perang Troya, Hera menjanjikan kepada Hipnos, dewa tidur, bahwa dia akan menikahkan Hipnos dengan Pasitheia asalkan Hipnos mau menidurkan Zeus. Homeros juga menyebutkan Hefaistos, dewa pandai besi, menikah dengan salah satu Kharites, yakni Kharis atau Aglaia.
Kharites tinggal di Olimpus bersama para dewa Olimpus. Mereka biasanya berperan sebagai pengiring atau kawan Afrodit, dan di lain waktu mereka ada bersama Hera. Kharites pertama kali disembah di sungai Kefisos, di Orkhomenos, Boiotia. Eteklos, putra dewa sungai Kefisos, adalah yang pertama kali memberikan kurban bagi Kharites.
Mereka merupakan tokoh yang terkenal dalam seni. Mereka biasanya digambarkan sebagai sekelompok wanita muda yang cantik dan telanjang yang sedang menari bersama.

·        Nemesis
Nemesis adalah dewi pembalasan bagi perbuatan jahat atau nasib baik yang tak layak. Dia adalah putri Niks, dewi malam. Ada mitos aneh bahwa ada dua orang dewi bernama Nemesis dan keduanya adalah putri Niks.
Nemesis adalah dewi hukum dan keadilan, selain juga dewi pembalasan. Nemesis menghukum orang yang berbuat jahat atau yang memperoleh nasib baik yang tak layah. Jadi jika dewi Tikhe memberikan nasib baik bagi seseorang, Nemesis dapat dengan mudah menariknya jika dia merasa bawha orang tersebut tak pantas memperoleh nasib baik itu. Beberapa mengatakan bahwa Nemesis adalah ibu Helene dari Troya, berdasarkan Bibliotheke karya Apollodoros, Poetica Astronomia karya Hyginus dan Kypria (Siklus Epik). Afrodit membuat Zeus jatuh cinta kepada Nemesis. Zeus berusaha memperkosanya namun Nemesis terus kabur dari Zeus. Nemesis mengubah wujudnya menjadi seekor ikan, kemudian menjadi seekor angsa betina. Zeus tak menyerah, dia pun ikut berubah menjadi seekor angsa jantan. Dalam wujud itu Zeus memperkosa Nemesis. Dalam versi yang berbeda menutu Hyginus. Zeus berhasil memperkosa Nemesis melalui suatu tipuan. Afrodit menyamar sebagai seekor elang yang sedang berpura-pura memburu Zeus, yang menyamar sebagai seekor angsa. Dewi Nemesis merasa kasihan dan menolong angsa itu. Nemesis lalu tertidur sambil memeluk sang angsa. Pada saat itulah, Zeus dalam wujud angsa memperkosa Nemesis. Setelah puas, Zeus pun langsung pergi. Untuk mengenang peristiwa ini, Zeus mencitrakan satu rasi bintang di angkasa yang berbentuk seekor angsa, kini dikenal sebagai konstelasi Cygnus.
Dari perkosaan itu, Nemesis melahirkan telur berwarna biru dan perak, yang ditemukan oleh seorang gembala atau mungkin oleh Hermes. Telur itu diberikan kepada Leda. Dari telur itu menetaslah seorang perempuan yang diberi nama Helene. Leda membesarkan Helene seperti putrinya sendiri.
Dalam seni Yunani, Nemesis kadangkala digambarkan sebagai dewi bersayap, membawa dahan apel di satu tangan dan roda keberuntngan di tangan yang lain. Dia juga ditampilkan dalam kereta perang yang ditarik oleh griffin. Penulis dan seniman kuno awal menggambarkan Nemesis sebagai wanita muda dan cantik yang bersayap dan berpakaian putih, sedangkan generasi selanjutnya menampilkannya sebagai makhluk yang menyeramkan dan menakutkan.

·        Horai
Horai adalah tiga orang anak perempuan Zeus dan Themis. Mereka pada awalnya merupakan personifikasi musim, yaitu musim semi, musim panas, dan musim dingin.
Di kemudian hari, mereka menjadi personifikasi abstrak dari hukum dan ketertiban. Mereka terdiri atas Eirene ("kedamaian"), Eunomia ("ketertiban"), dan Dike ("keadilan"). Mereka barangkali adalah saudari para Moirai, dewi takdir. Di kota Athena, nama-nama mereka berbeda, yaitu Thallo ("mekar" -> musim semi), Aukso (""meningkat" -> musim panas), dan Karpo ("berbuah" -> musim gugur).
Ketika Afrodit terlahir dari buih lautan, para Horai datang menyambutnya. Horai kemudian mendandaninya dan membawanya ke Olimpus. Seperti para Kharites, Horai juga menjadi pengawal dan kawan Afrodit.
Dalam mitologi Romawi, mereka dikenal sebagai Pax, dewi kedamaian Romawi.

·        Moirai
Moirai adalah tiga dewi takdir. Mereka terdiri atas Klotho, Lakhesis, dan Atropos. Menurut Hesiodos, mereka merupakan tiga orang anak perempuan Niks, dewi malam. Dalam versi selanjutnya, mereka dikenal sebagai putri Zeus dan Themis, dan kemungkinan mereka juga adalah saudari Horai, kelompok dewi musim.
Klotho ("pemintal") adalah dewi yang emintal benang kehidupan;; Lakkhesis ("pembagi nasib") menenun benang itu menjadi suatu pola, menetapkan takdir bagi tiap orang; dan Atropos ("yang tak terelakkan") bertugas mengakhiri kehidupan seseorang dengan cara memotong benang kehidupan.
Dalam mitologi Romawi, mereka dikenal sebagai Fata atau Parcae ("pembawa"). Parcae memiliki fungsi yang mirip dengan Moirai. Nona dan Decima adalah dewi kelahiran Romawi, yang perannya mirip dengan Klotho, dan kemungkinan Lakhesis juga. Parca, atau yang kadang-kadang disebut Morta, adalah dewi kematian Romawi dan seringkali disamakan dengan Atropos. Nama lainnya untuk "takdir" atau "keniscayaan" adalah Ananke, yang dalam mitos Orfik disebut Adrasteia.

·        Tikhe
Tikhe adalah dewi keberuntungan. Tikhe kemungkinan adalah seorang Okeanid (putra Okeanos dan Tethis), atau putri Zeus dan Hera. Dalam mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Fortuna. Ada juga dewi nasib baik yang bernama Felicitas, yang kemungkinan tidak terkait dengan Tikhe maupun Fortuna. Tikhe nampaknya bekerja bersama dengan dewi Nemesis. Tikhe bertugas memberi nasib beruntung kepada seseorang, dan Nemesis bertugas menarik nasib baik dari orang yang dirasa tak pantas mendapatkannya. Tikhe tidak banyak diceritakan dalam kisah mitos.

·        Nike
Nike adalah dewi kemenangan dan kejayaan. Nike memiliki beberapa saudara, yaitu Zelos ("semangat"), Kratos ("tenaga"), dan Bia ("kekuatan"). Mereka merupakan anak-anak Titan Pallas dan Okeanid Stiks. Dalam mitologi Romawi, Nike dikenal sebagai Victoria.
Dari keempat bersaudara itu, Nike nampak lebih dari sekadar personifikasi abstrak dari kejayaan. Dia sering digambarkan sebagai dewi bersayap. Meskipun, Kratos juga pernah muncul bersama Kekejaman, dalam sandiwara berjudul Belenggu Prometheus gubahan Aiskyhlos. Ketika terjadi perang antara par Titan dan dewa Olimpus, Zeus menawarkan tempat terhormat kepada Titan ataupun anak-anak Titan yang memihak dirinya. Stiks beserta anak-anaknya adalah yang pertama berpihak kepada Zeus melawan para Titan.
Ketika perang berakhir, anak-anak Stiks tinggal di Olimpus bersama Zeus, dan Stiks sendiri diberi kehormatan yang tinggi, yaitu bahwa sumpah yang diambil atas namanya tak dapat dilanggar, bahkan oleh dewa sekalipun. Atribut Nike dan saudara-saudaranya pada akhirnya menjadi atribut Zeus. Zeus kadangkala disebut sebagai Zeus Nike, yang bermakna Zeus Berjaya. Kadang-kadang, nama Nike juga dipasangkan pada nama dewi Athena. Dalam Himne Homeros untuk Ares, ada dewi kejayaan lainnya yang bernama Kejayaan, namun da adalah anak perempuan Ares.

·        Paieon
Paieon adalah dewa pengobatan. Para penulis pada masa kuno akhir biasa menggunakan nama ini sebagai julukan bagi dewa pengobatan lainnya, khususnya dewa Asklepios dan Apollo. Nama Paeion muncul dalam Iliad sebagai dewa yang menyembuhkan Ares, ketika sang dewa perang dilukai oleh Diomedes dalam Perang Troya. Namun dalam lembaran Linear B di Knossos, nama Paiawon (Paieon) adalah dewa perang, dan bukan dewa pengobatan.

·        Asklepios
Asklepios adalah dewa pengobatan. Dia adalah putra Apollo dan koronis, putri Flegias, raja Thessalia. Orang Romawi memanggilnya Aesculapius.
Asklepios menikahi Epione, putri Merops. Asklepios memiliki dua orang putra, Makhaon dan Podalirios, yang sempat melamar Helene meski gagal. Mereka berdua membawa 30 kapal ke Troya dari Trikke dan Oikhalia. Mereka terkenal karena kehebatan mereka sebagai dokter dan kemampuan tempur mereka. Asklepios memiliki banyak anak perempuan, antara lain Akesis (obat), Aigle, Iaso (kesembuhan), Higeia atau Higieia (kesehatan), Ianiskos dan Panakeia (penyembuhan).
Kemampuan Asklepios untuk menyembuhkan segala macam penyakit, dan bahkan menghidupkan kembali orang mati, pada akhirnya berakibat buruk bagi dirinya. Zeus membunuhnya dengan petir karena khawatir Asklepios akan merusak keseimbangan kehidupan dan kematian. Apollo marah dan membalas kematian putranya dengan membunuh salah satu Kiklops, yang membuat petir Zeus. Murka atas tindakan APollo, Zeus menghukumnya untuk mengabdi sebagai pembantu bagi Admetos, raja Ferai, selaam satu tahun. Meskipun telah membunuh Asklepios, Zeus menaruh tongkat Asklepios di angkasa sebagai rasi bintang Ophiuchus – "Pawang ular". Simbol Asklepios adalah ular, yang terlihat melilit tongkatnya.

·        Kirke
Kirke adalah seorang penyihir. Dia adalah putri dewa matahari Helios dan Perseis atau Perse. Kirke juga merupakan saudari Aietes dan Pasifae. Namanya bermakna "Elang", seekor burung yang berburu hanya pada siang hari. Elang melambangkan matahari.
Dia merupakan seorang wanita yang sangat cantik dan juga abadi. Dia tinggal di pulau Aiaia. Dia dilayani oleh para gadis muda dan pulaunya dijaga oleh para pria yang telah ia ubah menjadi binatanga. Ketika seorang dewa minor Glaukos menolak cintanya, Kirke mengubah Skille, seorang gadis yang dicintai oleh Glaukos, menjadi seekor monster yang berkepala enam. Ketika Iason dan para Argonaut melarikan diri dari Kolkhis, Kirke menerima kedatangan keponakannya Medeia, dan menyucikannya atas pembunuhan yang telah Medeia lakukan. Akan tetapi, Kirke kemudian mengetahui bahwa yang telah Medeia bunuh adalah adiknya sendiri. Tidak hanya itu, Medeia juga sedang diburu oleh ayahnya sendiri, yang merupakan saudara Kirke. Akhirnya Kirke marah dan mengusir mereka dari pulaunya. Ketika Odisseus tiba di pulaunya dengan satu kapal, Kirke mengubah para awak kapal Odisseus menjadi babi. Hermes membantu Odisseus untuk bertahan dari sihir Kirke. Ketika tahu bahwa Odisseus tidak mempan disihir olehnya, Kirke pun menjadikan Odisseus sebagai kekasih. Mereka tinggal bersama selama tiga tahun dan memiliki tiga orang anak, yaitu Agreios, Latinos dan Telegonos. Sebelum Odisseus meninggalkan Kirke, sang penyihir memberikan nasehat kepada Odisseus supaya dapat pulang ke Ithaka dengan selamat. Suatu ketika Telegenos membunuh Odisseus, yang merupakan ayahnya sendiri. Penelopeia dan Telemakhos (istri dan anak Odisseus) memaafkan Telegonos dan mereka bersama-sama pergi menuju pulau Kirke. Di sana Kirke membuat mereka semua menjadi abadi. Kirke lalu menikahi Telemakhos sedangkan Penelopeia menikahi Telegonos.
Meskipun banyak penulis yang menyebutkan bahwa Medeia merupakan keponakan Kirke, dalam catatan Diodoros mengenai Iason dan para Argonaut, Medeia adalah saudari Kirke. Tidak hanya itu, Diodoros juga menyebut bahwa Kirke bukanlah putri Helios. Diodoros menulis bahwa Helios memiliki dua orang putra, Aietes dan Perses. Perses memiliki seorang putri bernama Hekate, yang kemudian menikahi pamannya Aietes. Dengan demikian, Hekate menjadi ibu dari dua orang penyihir. Dalam versi Diodoros, Kirke menikahi raja bangsa Skythia, yang kemudian dia racuni. Setelah itu Kirke menjadi penguasa hingga bangsa Skythia mengusirnya karena dia kejam dan memerintah dengan cara menindas rakyatnya. Kirke kabur dan dibuang di sebuah pulau kosong yang disebut Circaeum (kemungkinan di Italia). Di sana dia dilayani oleh para wanita atau nimfa.

·        Despoina
Despoina adalah dewi kuda. Dia adalah putri Poseidon dan saudarinya, Demeter.
Poseidon jatuh cinta pada Demeter dan ingin memperkosanya. Demeter berusaha kabur dengan cara berubah wujud menjadi seekor kuda betina lalu bersembunyi di antara sekumpulan kueda betina lainnya. Namun Poseidon melihat perubahan wujud Demeter dan ia pun ikut berubah menjadi seekor kuda jantan. Dalam wujud itulah Poseidon memperksa Demeter. Dari hubungan itu terlahirlah Despoina dan sekor kuda ajaib bernama Arion. Despoina kadangkala dikelirukan dengan saudari, Persefone. Tidak ada kisah mitos mengenainya, kecuali cerita di balik kelahirannya itu. Despoina merupakan salah satu dewi yang dsiembah dalam Misteri Eleusis, meskipun Despoina bukanlah nama aslinya, hanya anggota kelompok misteri tersebut yang tahu nama asli Despoina.

·        Enyo
Enyo adalah dewi perang Yunani. Dia disamakan dengan Bellona, dewi perang Romawi. Dia tidak banyak diceritakan dalam kisah mitologi, dan kemungkinan hanya merupakan personifikasi perang. Namanya muncul dalam Iliad, dimana dia dikisahkan maju ke medan perang dengan kereta perang bersama Ares, dewa perang. Pada awalnya, dia kemungkinan adalah dewi perang Minos di Kreta Zaman Perunggu.

·        Ate
Ate adalah dewi kebodohan dan kesalahan moral. Dia sejatinya hanyalah merupakan personifikasi dari kekeliruan. Ate adalah putri dewi Eris. Agamemnon menyalahkan Ate atas perselisihannya dengan Akhilles. Zeus melempar Ate dari Olimpus karena Ate membantu Hera supaya Euristheus dapat menjadi raja di Mykenai, dan bukannya Herakles, putra Zeus.

·        Deimos
Deimos adalah dewa rasa takut. Dia adalah putra Ares dan Afrodit. Fobos juga merupakan saudara Eros, Fobos (rasa takut), dan Harmonia (istri Kadmos dari Thebes). Deimos dan Fobos sering hadir bersama ayah mereka di kereta perangnya dalam pertempuran, bertugas sebagai pengawal pribadi Ares.

·        Fobos
Fobos adalah dewa kepanikan. Dia adalah putra Ares dan Afrodit. Fobos juga merupakan saudara Eros, Deimos (rasa takut), dan Harmonia (istri Kadmos dari Thebes). Fobos dan Deimos sering hadir bersama ayah mereka di kereta perangnya dalam pertempuran, bertugas sebagai pengawal pribadi Ares.

·        Ananke
Ananke adalah dewi dan personifikasi keniscayaan. Bandingkan dengan Moirai dan Adrasteia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar