Mitologi
Yunani Kuno / Dewa Minor
1. Dewa Langit
Dewa
Langit adalah Dewa-dewi yang berkuasa
atas objek angkasa dan juga cuaca, seperti; cahaya, matahari, bulan dan angin.
Ada banyak Dewa Matahari dan Dewi Bulan dalam Mitologi Yunani. Hiperion,
Helios, Apollo dan Fanes disebut sebagai Dewa Matahari. Sedangkan Dewi Bulan
lebih banyak lagi, antara lain Foibe, Artemis, Selene, Hekate, Nemesis, dan
bahkan beberapa manusia, misalnya Britomartis (kemudian menjadi Diktinna), dan
Pasifae.
1.1
·
Hiperion
Hiperion
adalah Titan matahari dan putra Uranus dan Gaia. Hiperion menikahi saudarinya
sendiri, yaitu Titan perempuan bernama Theia. Anak-anak mereka antara lain
Helios (dewa matahari), Eos (dewi fajar), dan Selene (dewi bulan).
Karena
sama-sama dewa dewa matahari, Hiperion sering tertukar dengan Helios.
Ketika
Kronos menyerang Uranus, Hiperion bersama tiga Titan lainnya (Koios, Krios dan
Iapetos) ikut memegangi Uranus. Karena itu mereka berempat disebut sebagai
empat pilar dunia, dan Hiperion melambangkan pilar timur.
Dalam
perang Titanomakhia, Hiperion memihak para Titan sehingga dia dikurung di
Tartaros.
Menurut
Diodoros Sikolos, Hiperion adalah seorang manusia yang menikah dengan Basileia (Theia).
Dia dibunuh oleh saudara-saudaranya, para Titan.
·
Helios
Helios
adalah dewa matahari. Ia adalah putra Hiperios dan Theia. Bangsa Romawi
mengidentikannya dengan Seol.
Helios
adalah saudara dewi Selene dan Eos. Helios menikahi Perseïs (Perseis) atau
Perse, putri Okeanos dan Tethis. Mereka menjadi rang tua Aietes, Kirke, dan
Pasifae. Aietes adalah ayah dari penyihir Medeia..
Diodoros
mengemukakan pendapat lainnya mengenai silsilah Helios. Menurutnya Helios
adalah ayah dari raja Kolkhis, Aietes, dan raja Khersonesos Taurika, Perses.
Perses menjadi ayah Hekate, yang merupakans seorang penyihir dan pendeta
Artemis, alih-alih sebagai seorang dewi. Hekatem nikahi pamannya Aietes dan
menjadi ibu Kirke, Medea, dan Aigialeus.
Helios
juga memiliki seorang putra lainnya bernama Faithon, serta tiga orang putri
bernama Aigiale, Aigle, dan Aitheria, dari hubungannya dengan Okeanid Klimene.
Dari hubungannay dengan Neaira, Helios memperoleh dua orang putri, Lampetie dan
Faithusa. Kelima orang anak peremuan Helios itu dikenal sebagai Heliad. Faithon
menginginkan bukti bahwa Helios adalah ayah kandungnya. Ia meminta supaya
diizinkan mengemudikan kereta surya untuk sehari. Helios sendiri sebelumnya
telah berjanji akan mengabulkan permintaan Faithon sehingga ia tak kuasa menolak
dan terpaksa membiarkan Faithon mengemudikan keretanya. Ketika Faithon mulai
membawa kereta berapi itu melintasi langit, kuda-kuda penariknay menyadari
bahwa pengemudi mereka
bukanlah
orang berpengalaman. Akibatnya Faithon tak mampu mengendalikan kuda-kuda itu,
sehingga menimbulkan kekacauan di langit. Zeus terpaksa menghantam Faithon
dengan petirnya untuk menghentikan kekacauan itu. Akhirnya Faithon pun tewas.
Para Heliad berduka atas kematian saudara mereka, dan mereka pun diubah menjadi
pohon poplar. Ketika Afrodit, yang merupakan istri Hefaistos, berselingkuh
dengan Ares, Helioslah yang memberitahukan perselingkuhan itu kepada Hefasitos.
Akibatnya, Afrodit membalas perbuatan Helios dengan mengutuk dua perempuan yang
dicintai oleh Helios.
Helios muncul
dalam beberapa cerita lainnya. Ketika Herakles pergi mencari ternak Gerion,
sang pahlawan mendapati bahwa matahari terlalu panas dan ia pun menganam akan
memanah matahari. Helios, alih-alih marah, kagum atas keberanian Herakles dan
memberinya mangkuk emas raksasa untuk dipakai berlayar di sekitar Spanyol.
Helios
memiliki ternak di pulau Thrinakia. Ketika Odisseus dan anak buahnya berlabuh
di pulau itu, anak buah Odisseus membunuh dan memakan beberapa ternak Helios
meskipun telah diperingatkan oleh Odisseus untuk tidak mengganggu ternak itu.
Akibat perbuatan itu, Helios marah. Pada akhirnya Zeus menghancurkan kapal
Odisseus dan membunuh semua krunya kecuali Odisseus.
Di
Korinthos, Helios bersaing dengan Poseidon untuk menjadi dewa utama. Rakyat
Korinthos tidak mau membuat salah satu dewa marah, jadi mereka menyembah kedua
dewa itu. Akrikorinthos dipersembahkan bagi Helios, sedangkan Poseidon
memperoleh Tanah Genting Korinthos.
Helios
adalah kakek Medeia, seorang penyihir dalam Argonautika. Ketika Medeia membalas
dendam kepada pengantin baru suaminya, Glauke, serta ayah Glauke, Kreon, Helios
memberi Medeia kereta perang emas yang ditarik naga, untuk kabur dari Iason dan
rakyat Korinthos.
Menurut
Diodoros, Helios pada awalnya adalah seorang manusia, putra Hiperion dan
Basileia (Theia) dan saudara Selene. Para Titan iri kepada Basileia dan
Hyperion, yang berkuasa setelah ayah mereka, Uranus, membunuh Hiperion. Para
Titan lalu menenggelamkan Helios ke Sungai Eridanos. Karena saudaranya
meninggal, Selene menjatuhkan dirinya dari atas dinding kota dan tewas. Helios
muncul kembali dalam penglihatan ibunya, dan memberitahunya bahwa kini ia
adalah dewa matahari, sedangkan Selene menjadi dewi bulan.
·
Apollo
Apollo
adalah dewa musik, ramalan, panahan, penyembuhan, dan masa muda. Dia adalah
saudara kembar Artemis. Apollo merupakan putra Titan Leto, anak perempuan Titan
Koios dan Foibe. Ia terkenal dengan nama Foibos Apollo, dan dengan demikian
dikenal pula sebagai dewa cahaya dan matahari. Apollo digambarkan dengan tubuh
pria yang sempurna; berotot namun muda. Patung Apollo tidak pernah digambarkan
memiliki janggut.
Apollo
adalah dewa panahan, dan dia membawa busur perak seperti Artemis. Apollo senang
berburu bersama saudarinya itu, dan kadang-kadang bersama ibunya juga. Apollo
juga memiliki sebilah pedang emas.
Apollo
adalah dewa musik. Hermes memberinya alat musik lira yang telah dia ciptakan.
Hermes membuatnya dari cangkang kura-kura dan senarnya dibuat dari bulu domba.
Tidak ada manusia maupun dewa yang mampu memainkan lira sehebat Apollo.
Beberapa
berpendapat bahwa Apollo adalah ayah musisi manusia terhebat, yaitu Orfeus,
dari hubungannya dengan Kalliope, salah seorang Musai. Sementara pendapat
lainnya menyebutkan bahwa ayah Orfeus adalah raja Thrakia, Oiagros. Meskipun
demikian, Orfeus juga piawai memainkan lira. Putra Apollo lainnya, yang bernama
Linos, juga merupakan seorang musisi yang handal, namun dia dibunuh oleh
muridnya, Herakles. Beberapa kali manusia dan makhluk lainnya menantang Apollo
dalam kontes musik, dan mereka dihukum karena kelancangan itu. Apollo kadang
seringkali menghukum mereka yang berani bersaing melawannya. Seorang satir
bernama Marsias, yang memainkan suling buatan dewi Athena, pernah menantang
Apollo. Marsias kalah dan akibatnya dia dikuliti hidup-hidup oleh Apollo.
Apollo juga pernah bersaing melawan dewa Pan dalam sebuah kontes musik. Tiga
juri bertugas menetapkan pemenangnya. Dua juri memilih Apollo, sedangkan Raja
Midas merasa bahwa pipa gelagah Pan menghasilkan musik yang lebih indah. Apollo
marah mendengar kata-kata Midas. Apollo pun menghukum sang raja dengan mengubah
telinganya menjadi telinga keledai. Midas terpaksa menutupi telinganya dengan
topi supaya tidak terkenal malu. Apollo adalah dewa ramalan dan orakel. Orakel
di Delphi adalah tempat ramalannya yang paling utama, meskipun tempat itu pada
awalnya dimiliki oleh Gaia, lalu oleh Themis dan Foibe, sebelum akhirnya orakel
itu diserahkan kepada Apollo. Delphi hanyalah pemukiman kecil pada periode
Mykenai Baru pad abad ke-8 SM daerah itu dibangun dan menjadi pusat pemujaan
Apollo.
Apollo
juga merupakan dewa pengobatan dan penyembuhan. Meskipun, dalam
sumber-sumbernya yang lebih awal, dewa pengobatan adalah Paeon, tapi nama itu
bisa saja adalah salah satu julukan Apollo. Barangkali anaknya yang paling
terkenal adalah Asklepios, dari hubungannya dengan Koronis, putri Flegias.
Ketika sedang hamil, Koronis berselingkuh dengan seorang manusia bernama
Iskhis. Ketika Apollo mengetahui hal ini, dia marah dan membunuh Koronis, tapi
dia sempat menyelamatkan bayinya dari rahim Koronis. Asklepios tumbuh menjadi
seorang tabib yang luar biasa, bahkan dia mampu menghidupkan orang mati.
Beberapa bahkan menyebut Asklepios sebagai dewa penyembuhan. Akan tetapi,
kemampuannya membangkitkan orang mati membawa kerugian bagi dirinya sendiri.
Zeus membunuhnya dengan petir, karena dia takut tindakan Asklepios dapat
mengubah takdir manusia. Marah karena putra kesayangannya dibunuh, Apollo
membalas dengan membunuh seorang Kiklops yang membuatkan petir bagi Zeus. Atas
tindakannya ini, Zeus amat murka. Zeus bahkan sempat akan membuang Apollo ke
Tartaros. Untung saja Leto memohon putranya diampuni sehingga Apollo memperoleh
hukuman yang lebih ringan.
Zeus
memerintahkan Apollo untuk mengabdi selama sembilan tahun kepada seorang
manusia yang bernama Admetos, raja Ferai. Selama masa pengabdian Apollo,
Admetos bersikap sebagao seorang pria yang baik dan sangat menghormati para
dewa. Apollo membalas kebaikan Admetos dengan memperingatkannya mengenai
takdirnya. Admetos dapat menghindari kematian jika ada orang lain yang mau mati
menggantikannya. Tapi tidak yang mau sampai akhirnya istri Admetos sendiri,
yaitu Alkestis. Admetos tetap hidup namun dia menyesal ketika mengetahui bahwa
istrinya telah mati. Untunglah Herakles membantu Admetos. Sang pahlawan pergi
ke dunia bawah dan bertarung dengan Thanatos, dewa kematian. Herakles menang
dan berhasil membawa Alkestis kembali dari kematian. Apollo dan Poseidon juga
pernah dihukum oleh Zeus untuk mengabdi kepada Laomedon, raja Troya, selama
setahun. Dengan bantuan seorang manusia bernama Aiakos, raja Aigina, mereka
membangun dinding pertahanan Troya. Setelah dinding itu selesai, kedua dewa itu
meminta imbalan yang dulu pernah dijanjikan oleh Laomedon. Akan tetapi,
Laomedon mengingkari janjinya dan tak mau memberi mereka imbalan. Kedua dewa
itu pun menghukum sang raja. Poseidon mengirim seekor monster laut untuk
meneror rakyat Troya, sedangkan Apollo menimpakan wabah penyakit ke kota Troya.
Meskipun begitu, selama Perang Troya, Apollo membantu orang Troya, khususnya
pahlawan Troya, Hektor dan Aineias. Dalam perang ini, lagi-lagi Apollo mengirim
wabah penyakit, kali ini kepada pasukan Yunani, karena Agamemnon tak mau
membebaskan tawanan sekaligus gundik, Khriseis, kepada ayahnya, Khrises, yang
merupakan pendeta Apollo. Apollo menghukum Agamemnon dengan menghujani
perkemahan Yunani dengan panah dewata berisi penyakit mematikan dari langit,
memicu epidemik dalam perkemahan Yunani. Dalam mitos mengenai Niobe, Apollo
membunuh semua anak lelaki Niobe sedangkan Artemis membunuh semua anak
perempuannya dengan panah. Niobe sebelumnya menyombong bahwa dia lebih hebat
dari Leto, ibu Apollo dan Artemis, karena dia melahirkan tujuh pasang anak
sedangkan Leto hanya sepasang. Ini membuat Apollo dan Artemis marah. Dalam
perjalanan ke Troya, Akhilles membuuh Tenes, raja Tenedos, yang merupakan putra
Apollo. Akibatnya, Apollo ikut terlibat dalam kematian Akhilles pada tahun
terakhir perang. Ketika itu Akhilles sedang mengejar para prajurit Troya yang
sedang kabur, dan Paris menembakkan panahnya pada Akhilles. Apollo mengarahkan
panah itu kepada pada titik kelemahan Akhilles, yaitu tumitnya.
Seperti
banyak dewa muda lainnya, Apollo tak pernah menikah, tapi dia memperkosa banyak
perempuan. Salah satu gadis yang diperkosanya adalah Kreusa, putri Erekhteus,
yang menjadi ibu bagi Ion. Apollo dan Hermes jatuh cinta pada Khiones, putri
Daidalion. Suatu ketika, Hermes memperkosa Khione pada siang hari, sedangkan
pada malam harinya giliran Apollo yang memperkosa Khione. Khione melahirkan
sepasang anak kembar, yaitu Autolikos (pencuri) putra Hermes dan Filamon
(penyair) putra Apollo.
Kisah
cinta Apollo yang paling terkenal justru adalah hubungan yang gagal. Apollo
mengejek Eros (Cupid) dan mengatakan bahwa dia lebih hebat dalam memanah. Marah
atas ejekan ini, Eros menggunakan satu panah emasnya dan membuat Apollo jatuh
cinta pada seorang nimfa bernama Dafne, putri dewa sungai Peneios. Eros lalu
menembak Dafne dengan panahnya juga, tapi Dafne diberi panah timah, yang membuatnya
tidak dapat mencintai orang lain. Apollo berusaha mengejar Dafne tapi sang
nimfa terus-menerus kabur. Supaya dapat lolos, Dafne berdoa kepada ayahnya,
atau mungkin kepada Gaia dewi bumi, supaya wujudnya diubah. Doanya dikabulkan
dan dia diubah menjadi pohon salam. Apollo bersedih karena gadis pujaannya
sudah berubah menjadi sebatang pohon Untuk mengenang Dafne, Apollo mematahkan
satu ranting pohon salam itu dan memakainya di kepalanya. Apollo juga
menjadikan pohon salam sebagai pohon keramatnya. Tidak hanya itu, Setiap
sembilan tahun, di Thebes dilaksanakan suatu festival untuk mengenang kejadian
ini. Dalam gelaran tersebut, ada suatu proses yang mana seorang bocah lelaki
berjalan bersama seorang pendeta dan salah seorang kerabat terdekatnya, yang
membawa batang zaitun. Sang bocah membawa bunga salam dan bole perunggu.
Gadis
lainnya yang gagal didapatkan oleh Apollo adalah Marpessa. Seorang manusia
bernama Idas sudah hendak menikahi Marpessa, namun Apollo menculik sang gadis.
Idas tidak gentar terhadap Apollo dan berusaha mengejar sang dewa untuk
mendapatkan kembali pasangannya. Zeus mencegah kedua saingan itu bentrok, dan
meminta sang gadis untuk memilih satu di antara mereka. Marpess memilih Idas.
Di Troya,
Apollo memberikan kemampuan meramal kepada Kassandra, putri Priamos dan Hekabe,
supaya sang gadis mau bercinta dengannya. Sayangnya Kassandra menolak Apollo.
Penolakan ini membuat Apollo marah sehingga Kassandra dikutuk bahwa ramalannya
tidak akan pernah dipercayai oleh orang lain.
Apollo
tidak hanya tertarik pada perempuan, namun juga pada lelaki muda. Dia pernah
menjadi kekasih seorang pangeran Sparta bernama Hiakinthos, putra Amikles dan
Diomedes. Apollo secara tak sengaja membunuhnya dengan sebuah cakram. Bunga
Hyacinth tumbuh di tempatnya meninggal. Untuk mengenang Hiakinthos sekaligus
memuja Apollo, setiap tahun digelar festival Hyakinthia di Amykles.
Dalam
Perang Troya Diomedes, dengan disemangati oleh Athena, berusaha bentrok dengan
Apollo. Diomedes sebelumnya telah berhasil melukai Afrodit dan Ares. Ketika
Diomedes hendak menghabisi Aineias, Apollo datang menyelamatkan Aineias.
Diomedes tidak gentar melihat sang dewa. Tiga kali dia berusaha melancarkan
serangan dan tiga kali pula Apollo melindungi Aineias. Diomedes baru mundur
setelah Apollo menghalaunya dengan kekuatan dewanya, dan memperingatkan
Diomedes untuk tidak melawan seorang dewa. Ketika Herakles datang ke orakel
Delphi untuk mencari tahu cara mengobati penyakit kulitnya, peramal di sana
tidak bersedia memberitahunya. Herakles marah dan merebut tripod tempat sang
peramal duduk. Dia lalu memberitahu para peramal di sana bahwa dia akan
mendirikan orakelnya sendiri. Apollo marah dan sudah mau melawan Herakles, tapi
Zeus ikut campur dan mencegah mereka bertarung. Dia memisahkan kedua putranya
itu dengan petirnya. Herakles sebenarnya tidak mau bertarung melawan Apollo,
dia hanya ingin obat untuk penyakitnya. Apollo kagum atas keberanian Herakles,
dan menyuruh peramalnya untuk memberitahu obat untuk Herakles. Ketika Hrakles
ikut serta dalam Olimpiade dan memenangkan semua canag olahraga, semua dewa
memberikan hadiah kepadanya. Apollo memberinya busur panah, namun Herakles
lebih suka menggunakan busurnya, yang ia buat sendiri.
Dalam
suatu cerita, Olimpade para awalnya dilaksanakan di Olimpus. Ketika Apollo ikut
serta dalam gelaran ini, dai mengalahkan Hermes dalam balap lari dan
mengalahkan Ares dalam tinju.
Apollo
diperkenalkan ke Romawi melalui kota-kota Yunani di Italia tengah dan selatan,
selain juga oleh bangsa Etruria, yang mengenalnya sebagai Apulu. Apollo pada
awalnya mungkin adalah dewa pengobatan, namun seiring waktu, dia memperoleh
banyak atribut dewa-dewa Yunani, seperti misalnya sebagai dewa orakel dan
ramalan, dewa cahaya dan matahari. Apollo muncul dalam banyak kisah yang kemungkinan
berasal dari sumber0sumber Yunani. Kuilnya di kota Roma pertama kali didirikan
pada tahun 432 SM.
Apollo
memiliki banyak julukan, di antaranya Akersekomes (tidak terpotong) Akesios
(penyembuh), Kynthios, Delios, Loxias, Lykios (dewa serigala), Moiragetes
(pembimbing Moirai), Musagetes (pelindung Musai), Paean (dewa penyembuh),
Phoibos (bersinar), Smintheus (dewa tikus).
Tempat
pemujaannya adalah di Delphi, Delos, dan Tenedos. Pohon keramatnya adalah pohon
salam, sedangkan hewan kesukaannya adalah serigala, gagal, angsa, elang, ular,
tikus, dan belalang.
·
Protogonos
Protogonos
adalah dewa pencipta. Dia adalah dewa pertama dan terlahir dari Telur Semesta
(Telur Dunia), yang dihasilkan oleh Khaos dan Aither. Menurut mitos Orfik, nama
Protogonos bermakna "Terlahir pertama", dan dia adalah pencipta
dunia.
Protogonos
memiliki tiga nama berbeda. Nama lainnya yang terkenal adalah Fanes, dewa cinta
dan cahaya yang bersayap emas. Namanya yang lain adalah Erikapaios (Kekuasaan)
dan Metis (Pemikiran). Tiga nama ini merepresentasikan tiga aspek berbeda dari
kekuatan Protogonos.
Protogonos
adalah penguasa tertinggi alam semesta. Banyak sejarawan yang mengaitkan
Protogonos atau Fanes dengan Eros, dewa cinta purba. Sebagai Eros, dia disebut
Bromios (Pemetir), yang juga merupakan julukan untuk Dionisos. Ada sedikit
kebingungan apakah Niks (malam) adalah ibu, istri, atau anak perempuan
Protogonos. Menurut satu sumber, Niks adalah anak perempuan Protogonos namun
dia juga bercinta dengan Protogonos. Dari hubungan itu Niks melahirkan Uranus
dan Gaia.
Sebagai
Fanes, Protogonos dianggap sebagai dewa mataahri atau dewa cahaya. Fanes
memiliki empat mata, sedangkan kepalanya ada banyak dan berwujud berbagai
kepala hewan. Fanes digambarkan sebagai dewa tanpa jenis kelamin atau dewa
dengan dua jenis kelamin. Fanes tidak terlihat namun dia memancarkan cahaya
murni.
Protogonos
atau Fanes juga dihubungkan dengan dewa Zagreus atau Dionisos. Ketika Zeus
menjadi kuat, dia menelan Protogonos dan segala sesuatu yang telah Protogonos
ciptakan. Zeus lalu menciptakan dunia baru dan Zeus bercinta dengan anak
perempuannya sendiri, Persefone, dan anak-anak mereka mengisi dunia kembali.
Salah satu anak Zeus dan Persefone adalah Protogonos, yang terlahir kembali
sebagai Zagreus atau Dionisos. Para Titan membunuh Zagreus, namun Zeus sempat
menyelamatkan jantungnya. Zeus menelan jantung itu dan bercinta dengan seorang
perempuan bernama Semele. Dari hubungan itu terlahirlah Dionisos, reinkarnasi
Protogonos dan Zagreus.
·
Foibe
Foibe
adalah Titan bulan. Dia adalah anak perempuan Uranus dan Gaia. Foibe menikahi
saudaranya, Koios. Anak-anaknya adalah Leto dan Asteria, jadi Foibe adalah
nenek Apollo, Artemis, dan Hekate.
Namanya
bermakna "cahaya", dan dia nampaknya dikaitkan dengan bulan. Menurut
penulis drama abad ke-5 SM, Aiskhylos, Foibe menyerahkan orakel Delphi kepada
cucunya Apollo, meskipun beberapa penulis kuno menyebut bahwa adalah saudari
Foibe, yakni Themis, yang menyerahkan orakel Delphi kepada Apollo setelah
Apollo membunuh naga Pithon.
Menurut
mitos penciptaan Pelasgos, Foibe ditugaskan oleh Eurinome untuk berkuasa di
bulan bersama Titan Atlas.
·
Artemis
Artemis
adalah dewi hewan liar, alam liar, dan kelahiran. Artemis adalah putri Zeus dan
Titan Leto,keturunan Titan Koios dan Foibe. Artemis adalah saudari kembar
Apollo. Artemis merupakan dewi yang perawan.
Artemis
juga adalah dewi perburuan dan pengejaran. Artemis sering berburu bersama
saudaranya. Dia membawa busur perak buatan para Kiklops. Namun tangkai panahnya
dibuat dari emas. Para gadis dan nimfa hutan seringkali ikut menemani dalam
perburuannya. Para gadis pengikut Artemis berusaha untuk tetap perawan seperti
dewi yang mereka sembah. Akan tetapi, banyak dewa, khususnya Zeus, yang sering
memperkosa para gadis pengikut Artemis.
Artemis
merupakan pelindung hewan muda. Dia akan membunuh siapapun yang berani membunuh
hewan yang sedang hamil ataupun yang masih anak-anak.
Artemis
mengendarai kereta perang emasnya dari Smyrna ke Klaros, untuk menemui
saudaranya sebelum mulai berburu, sementara kuda-kudanya dibiarkan minum di
Meles. Artemis juga adalah pelindung semua hewan liar di hutan, namun rusa,
beruang, anjing, dan babi hutan adalah hewan kesukaannya. Artemis seringkali
disebut Nyonya Hewan Buas. Pohon keramatnya adalah salam, sama seperti saudaranya.
Artemis
juga adalah dewi kelahiran. Ketika Leto sedang hamil anak kembarnya,
Eileithyia, sang dewi kelahiran, dilarang oleh Hera membantunya sebab
kecemburuannya terhadap Leto yang telah hamil dari suaminya, Zeus. Akibatnya,
Leto mengalami rasa sakit dan penderitaan yang luar biasa ketika melahirkan
Artemis di pulau Ortygia. Leto terus menderita rasa sakit selama sembilan hari
setelah itu di pulau Delos, hingga akhirnya Artemis membantunya melahirkan adik
kembarnya, Apollo.
Panah
Artemis memberikan kematian yang cepat namun menyakitkan bagi wanita muda.
Panah Apollo juga melakukan hal yang sama kepada pria muda. Ketika Niobe
menyombong bahwa dia melahirkan tujuh putra kuat dan tujuh putri cantik, lebih
banyak daripada Leto, Artemis membunuh semua anak perempuan Niobe, sedangkan
Apollo membunuh semua anak lelakinya. Artemis melindungi keperawanannya dengan
kekejaman mendadak. Artemis bisa menjadi dewi yang sangat pemarah. Ketika
Aktaion, cucu Kadmos, secara tak sengaja melihatnya sedang mandi, Artemis mengubahnya
menjadi seekor rusa. Aktaion kemudian mati dikoyak-koyak oleh anjing-anjingnya
sendiri. Artemis terlibat dalam kematian dua orang raksasa, Otis dan Ephialtes.
Ketika itu mereka mengejarnya di dalam hutan. Artemis lalu memperdayai mereka
supaya saling membunuh dengan tombak mereka. Ketika Oineus, raja Kalidon, lupa
berkurban untuknya, Artemis menghukumnya dengan mengirim seekor babi hutan
raksasa untuk menyerang daerah pedesaan Kalidon. Babi Kalidon kemudian diburu
oleh para pahlawan Yunani dalam Perburuan Babi Kalidonia. Kadang-kadang hukuman
ini belumlah cukup, jadi sang dewi bahkan meminta kurban yang lebih besar. Dia
kadangkala tak puas jika belum ada manusia yang dikurbankan.
Jadi
ketika Agamemnon lupa berkurban untuknya, Artemis mengirim angin kencang untuk
mencegah armada Yunani keluar dari pelabuhan di Aulis menuju Troya. Artemis
hanya mau melepas halangan itu jika Agamemnon mengurbankan putrinya
(Iphigeneia). Dalam beberapa versi, Artemis memindahkan Iphigeneia ke Tauris,
dan mengganti pengurbanannya dengan seekor rusa. Dalam cerita yang kemungkinan
lebih asli, Iphigeneia mati dikurbankan di Aulis. Terlepas dari versinya yang
beragam, Agamemnon kehilangan putrinya akibat Artemis dan armada Yunani pun
dapat berlayar ke Troya. Menurut Euripides, Iphigeneia bertugas sebagai pendeta
di kuil Artemis di Tauris, di sana dia harus melaksanakan ritual kurban
manusia, dan yang dikurbankan adalah orang asing yang datang ke Tauris. Praktik
ini dilakukannya hingga saudaranya datang menyelamatkannya. Jadi bisa dilihat
dari kultus Artemis yang mengharuskan kurban manusia bahwa Artemis merupakan
seorang dewi yang haus darah. Dari semua dewa di Olimpus, selain Artemis hanya
ada satu dewa lainnya yang menyukai kurban manusia, yaitu Ares, dewa perang.
Artemis
nampaknya adalah dewi para nimfa, karena banyak pengikutnya yang ikut berburu
bersamanya, khususnya para nimfa hutan dan nimfa gunung. Mereka seringkali
merupakan kawannya, kapanpun sang dewi ingin berburu. Berdasarkan Himne
Kallimakhos untuk Artemis, Artemis muda mengumpulkan enam puluh putri Okeanos
dan Tethis, dan dua puluh nimfa Amisos, sebuah sungai di Kreta, sebagai kawan
dan pengikutnya. Semua Okeanid itu berusia sembilan tahun.
Para nimfa
ini seringkali berusaha meniru Artemis - menikmati perburuan bersama nyonya
mereka dan berupaya untuk tetap menjadi perawan.
Akan
tetapi, banyak nimfa yang tidak berhasil menjaga keperawanan mereka seperti
dewi pujaan mereka, karena para dewa seringkali dengan bernafsu memperkosa para
nimfa itu. Sebagian besar nimfa tidak kuasa menghindari nafsu para dewa yang
perkasa, namun Artemis hampir tidak pernah merasa kasihan terhadap permasalahan
para nimfa itu. Kallisto pernah menjadi salah satu kawan favorit Artemis,
hingga suatu hari Zeus memperkosanya. Menurut beberapa sumber, setelah itu
Artemis kemungkinan mengusir Kallisto yang malang atau membunuh bekas kawannya
itu.
Ketika
Artemis masih muda, dia menemukan segerombolan rusa di perbukitan Parrhasia, di
dekat bantaran Anauros yang berkerikil hitam. Ada lima ekor rusa di sana,
mereka lebih besar daripada banteng dan tanduknya berupa emas. Artemis berhasil
menangkap empat di antaranya, yang kemudian dia gunakan untuk menarik kereta
perangnya. Sementara rusa kelima kabur ke bukit Kerinitia, dan kemudian dikenal
sebagai Rusa Kerinitia. Hewan ini dikeramatkan untuk sang dewi. Herakles pernah
menangkap rusa ini dalam rangka tugas ketiganya untuk raja Euristheus di
Tiryns.
Berdasarkan
penulis lainnya, Artemis memperoleh rusa-rusa itu dari nimfa Pleiad, Taygete,
karena sang dewi telah membantunya.
Artemis
adalah dewi bulan dan kadang-kadang disamakan dengan Selene dan Hekate, yang
juga merupakan dewi bulan.
Artemis
juga sering disamakan dengan dewa Britomartis ("Gadis Manis") dari
Kreta, yang merupakan salah satu gadis kesukaan Artemis setiap kali sang dewi
pergi berburu di Kreta. Minos, raja Kreta, bernafsu dan hendak memperkosa nimfa
tersebut. Britomartis melompat ke laut, tempat para nelayan menemukannya dan
menolongnya dengan menggunakan jaring mereka. Britomartis kemudian diubah
menjadi seorang dewi oleh Artemis, dan namanya diganti menjadi Diktynna, yang
bermakna "Wanita Jaring." Kebingungan muncul karena Artemis
kadang-kadang disebut dengan julukan Artemis Diktynna, suatu julukan yang dia
pakai dalam banyak kultusnya di Kreta. Mungkin Diktynna hanyalah nama lain dari
Artemis, karena atribut mereka hampir sama persis. Pada kenyataannya, Artemis
menyerap aspek atau atribut dari beberapa dewi Minos. Selain
Britomartis/Diktynna, ada pula dewi kelahiran Kreta, Eleuthia atau Eileithyia.
Dalam
mitologi Romawi, Artemis dikenal sebagai Diana. Nama Artemis sendiri
kemungkinan muncul pada Zaman Perunggu Akhir, yang mana nama A-TI-MI-TE
ditemukan pada lembaran Linear B di Pylos. Julukannya antara lain Auge,
Karyatis, Lucina (kelahiran, Romawi) dan Foibe (dewi bulan).
Menurut
banyak tradisi non-Yunani, Artemis bukanlah dewi perawan, melainkan seorang
dewi ibu. Beberapa patungnya menggambarkan Artemis dengan lebih dari dua
payudara, menunjukkan bahwa dia adalah dewi kesuburan dan seksualitas, seperti
misalnya yang ada di Ephesos. Artemis kemungkinan berasal dari Asia, dan dia
kadangkala dikaitkan dengan Kibele, dewi ibu Phrygia.
Artemis
kadang-kadang digambarkan dengan busur di tangannya, ditemani oleh hewan liar.
Artemis adalah nyonya kerajaan hewan. Dalam beberapa gambar, Artemis tampak
memiliki sepasang sayap besar. Gambaran dewi bersayap memang sering muncul
dalam seni arkaik. Artemis kemungkinan dipengaruhi oleh Nyonya Hewan Liar dari
kreta, yang merupakan dewi hewan liar dari Zaman perunggu. Nyonya Hewan Liar
ini atau disebut Potnia theron kemungkinan berasal dari kerajaan-kerajaan di
Timur Dekat. Potnia biasanya digambarkan telanjang. Seringkali dia ditampilkan
sedang berdiri, ditemani oleh hewan liar, dan dalam penggambaran lainnya, sang dewi
sedang memegang hewan di kedua tangannya, meskipun dewi ini biasanya
digambarkan telanjang. Hewan yang menemani dewi ini beragam mulai dari rusa,
singai, bahkan sampai hewan mitos seperti Griffin.
Jika
Artemis diamati secara keseluruhan, maka akan ditemukan bahwa banyak fungsi dan
perannya saling bertentangan. Artemis adalah dewi perawan, namun dia juga
adalah dewi kelahiran dan kesuburan. Artemis adalah dewi perburuan namun dia
juga merupakan pelindung hewan liar.
Menurut
beberapa penulis kuno, Artemis adalah dewi suku Amazon. Suku ini menyembah
Artemis dengan suatu tarian. Disebutkan bahwa merekalah menaruh patung sang
dewi di kuilnya di Ephesos. Kuil itu sendiri disebut-sebut sebagai salah satu
bangunan terbesar, serta dimasukkan ke dalam Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.
Artemis
sangat menyukai pegunungan dan hutan, namun ada juga banyak kota dimana dia
merupakan pelindungnya. Kallimakhos menyebut Artemis sebagai Penjaga Jalanan
dan Penjaga Pelabuhan. Tempat lainnya yang keramat bagi Artemis anta lain pulau
Delos, di sana dia disembah bersama saudaranya; kota Gortyn, tempat dia
biasanya disembah sejak Kreta Zaman Perunggu Pertengahan; Munykhia, pelabuhan
di Athena.
·
Selene
Selene
adalah dewi bulan. Ia adalah putri Hiperion dan Theia. Bangsa Romai mengidentikannya
dengan Luna. Selene adalah saudari dewa matahari, Helios, dan dewi fajar, Eos.
Ia juga merupakan ibu seorang putri bernama Pandi dari hubungannya dengan Zeus.
Selene
kemungkinan disetubuhi oleh Pan, yang menawarkannya seekor biri-biri yang indah
sebagai hadiah. Selene terkenal atas cintanya kepada Endimion, seorang raja
awal Elis dan juga seorang gembala. Dari Endimion, Selene memperoleh lima puluh
anak perempuan. Zeus memberi pilihan kepada Endimion apakan ingin tetap menjadi
manusia ataukah ingin awet muda. Endimion ingin awet muda, namun akibatnya ia
harus tertidur selamanya. Menurut Himner Homeros, kepala Selene bersinar
terang, dan ia mengenakan mahkota emas. Selene mandi di samudra, sebelum
kemudian mamakai pakaian bercahaya. Ia juga menjelajahi langit dengan
mengendarai kereta perang yang ditarik oleh kuda bersurai panjang. Meskipun
demikian, Selene juga digambarkan memiliki sayap yang panjang dan dapat terbang
seperti burung.
Selene
terkadang disamakan dengan Artemis dan Selene, yang juga diidentikkan dengan
bulan.
Menurut
Diodoros, Selene awalnya adalah manusia. Ia bunuh diri ketika para Titan
menenggelamkan saudaranya di sungai Eridanos. Ia dan saudaranya lalu diubah
menjadi dewa bulan dan matahari.
·
Hekate
Hekate
adalah putri Perses atau Persaios dengan Asteria, keduanya merupakan keturunan
para Titan. Dia juga disebut sebagai putri Demeter.
Hesiodos
berulang kalu menyatakan dalam Theogonianya bahwa Zeus sangat menghormati
Hekate. Hekate dapat melimpahkan kekayaankepada siapa saja yang berdoa dan
berkurban padanya. Hekate memiliki bagian kekayaan di Olimpus, di bumi, dan di
dunia bawah. Ini karena dia adalah dewi bulan, dewi bumi (kesuburan), dan
sekaligus juga dewi dunia bawah.
Hekate
kadang disamakan dengan dengan Rea, Demeter dan Persefone sebagai dewi bumi dan
dewi kesuburan. Selain itu, dia kadang disamakan dengan Persefone sebagai dunia
bawah. Hekate adalah dewi malam dan dikenal sebagai dewi tak terlihat, yang
ditemani oleh anjing-anjing neraka. Ketika Persefone diculik, Hekate mencoba menghibur
Demeter. Hekate memberitahu Demeter bahwa dia mendengar tangisan Persefone
namun tidak mengenali penculiknya. Adalah Hekate yang menyarankan supaya
Demeter bertanya pada Helios, dewa matahari yang melihat segalanya. Di kemudian
hari, ketika Persefone tinggal bersama Hades selama setengah tahun setiap tahun
di dunia bawah, Hekate menjadi kawannya sehingga Persefone tidak merasa
kesepian.
Seperti
halnya Artemis dan Selene, Hekate juga adalah dewi bulan, namun dia adalah dewi
yang diasosiasikan dengan sisi gelap bulan.
Hekate
juga dikaitkan dengan Ifigeneia, putri Agamemnon dan Klitaimnestra. Dalam
Katalog Para Wanita, Hesiodos menyatakan bahwa ketika orang Yunani mengurbankan
Ifigeneia, Artemis mengubahnya menjadi dewi Hekate.
Hekate
juga adalah dewi ilmu sihir. Penyihir terkenal, Medeia, adalah salah satu
pendeta di kuil Hekate di Kolkhis. Dalam perang melawan para Raksasa, Hekate membunuh Raksasa
Klitios dengan obornya. Berdasarkan sejarawan asal Sisilia, Diodoros Sikolos,
dalam tulisannnya mengenai Iason dan para Argonaut, Hekate bukanlah seorang
dewi, melainkan seorang penyihir di Tauris, dan merupakan cucu Helios. Hekate
terkenal atas kekejamannya, dia meracuni ayahnya dan menikahi pamannya, Aietes
raja Kolkhis. Hekate menjadi ibu Kirke dan Medeia. Sebagai pendeta tinggi
Artemis di Tauris, Hekate memiimpin pengurbanan semua orang sing yang datang ke
Kolkhis.
·
Nemesis
Nemesis
adalah dewi pembalasan bagi perbuatan jahat atau nasib baik yang tak layak. Dia
adalah putri Niks, dewi malam. Ada mitos aneh bahwa ada dua orang dewi bernama
Nemesis dan keduanya adalah putri Niks.
Nemesis
adalah dewi hukum dan keadilan, selain juga dewi pembalasan. Nemesis menghukum
orang yang berbuat jahat atau yang memperoleh nasib baik yang tak layah. Jadi
jika dewi Tikhe memberikan nasib baik bagi seseorang, Nemesis dapat dengan
mudah menariknya jika dia merasa bawha orang tersebut tak pantas memperoleh
nasib baik itu.
Beberapa
mengatakan bahwa Nemesis adalah ibu Helene dari Troya, berdasarkan Bibliotheke
karya Apollodoros, Poetica Astronomia karya Hyginus dan Kypria (Siklus Epik).
Afrodit membuat Zeus jatuh cinta kepada Nemesis. Zeus berusaha memperkosanya
namun Nemesis terus kabur dari Zeus. Nemesis mengubah wujudnya menjadi seekor
ikan, kemudian menjadi seekor angsa betina. Zeus tak menyerah, dia pun ikut
berubah menjadi seekor angsa jantan. Dalam wujud itu Zeus memperkosa Nemesis.
Dalam versi yang berbeda menutu Hyginus. Zeus berhasil memperkosa Nemesis
melalui suatu tipuan. Afrodit menyamar sebagai seekor elang yang sedang
berpura-pura memburu Zeus, yang menyamar sebagai seekor angsa. Dewi Nemesis
merasa kasihan dan menolong angsa itu. Nemesis lalu tertidur sambil memeluk
sang angsa. Pada saat itulah, Zeus dalam wujud angsa memperkosa Nemesis.
Setelah puas, Zeus pun langsung pergi. Untuk mengenang peristiwa ini, Zeus
mencitrakan satu rasi bintang di angkasa yang berbentuk seekor angsa, kini
dikenal sebagai konstelasi Cygnus.
Dari
perkosaan itu, Nemesis melahirkan telur berwarna biru dan perak, yang ditemukan
oleh seorang gembala atau mungkin oleh Hermes. Telur itu diberikan kepada Leda.
Dari telur itu menetaslah seorang perempuan yang diberi nama Helene. Leda
membesarkan Helene seperti putrinya sendiri.
Dalam seni
Yunani, Nemesis kadangkala digambarkan sebagai dewi bersayap, membawa dahan
apel di satu tangan dan roda keberuntngan di tangan yang lain. Dia juga
ditampilkan dalam kereta perang yang ditarik oleh griffin. Penulis dan seniman
kuno awal menggambarkan Nemesis sebagai wanita muda dan cantik yang bersayap
dan berpakaian putih, sedangkan generasi selanjutnya menampilkannya sebagai
makhluk yang menyeramkan dan menakutkan.
1.2
·
Helios
Helios
adalah dewa matahari. Ia adalah putra Hiperios dan Theia. Bangsa Romawi
mengidentikannya dengan Seol.
Helios
adalah saudara dewi Selene dan Eos. Helios menikahi Perseïs (Perseis) atau
Perse, putri Okeanos dan Tethis. Mereka menjadi rang tua Aietes, Kirke, dan
Pasifae. Aietes adalah ayah dari penyihir Medeia..
Diodoros
mengemukakan pendapat lainnya mengenai silsilah Helios. Menurutnya Helios
adalah ayah dari raja Kolkhis, Aietes, dan raja Khersonesos Taurika, Perses.
Perses menjadi ayah Hekate, yang merupakans seorang penyihir dan pendeta
Artemis, alih-alih sebagai seorang dewi. Hekatem nikahi pamannya Aietes dan
menjadi ibu Kirke, Medea, dan Aigialeus.
Helios
juga memiliki seorang putra lainnya bernama Faithon, serta tiga orang putri
bernama Aigiale, Aigle, dan Aitheria, dari hubungannya dengan Okeanid Klimene.
Dari hubungannay dengan Neaira, Helios memperoleh dua orang putri, Lampetie dan
Faithusa. Kelima orang anak peremuan Helios itu dikenal sebagai Heliad. Faithon
menginginkan bukti bahwa Helios adalah ayah kandungnya. Ia meminta supaya
diizinkan mengemudikan kereta surya untuk sehari. Helios sendiri sebelumnya
telah berjanji akan mengabulkan permintaan Faithon sehingga ia tak kuasa
menolak dan terpaksa membiarkan Faithon mengemudikan keretanya. Ketika Faithon
mulai membawa kereta berapi itu melintasi langit, kuda-kuda penariknay
menyadari bahwa pengemudi mereka bukanlah orang berpengalaman. Akibatnya
Faithon tak mampu mengendalikan kuda-kuda itu, sehingga menimbulkan kekacauan
di langit. Zeus terpaksa menghantam Faithon dengan petirnya untuk menghentikan
kekacauan itu. Akhirnya Faithon pun tewas. Para Heliad berduka atas kematian
saudara mereka, dan mereka pun diubah menjadi pohon poplar. Ketika Afrodit,
yang merupakan istri Hefaistos, berselingkuh dengan Ares, Helioslah yang
memberitahukan perselingkuhan itu kepada Hefasitos. Akibatnya, Afrodit membalas
perbuatan Helios dengan mengutuk dua perempuan yang dicintai oleh Helios.
Helios
muncul dalam beberapa cerita lainnya. Ketika Herakles pergi mencari ternak
Gerion, sang pahlawan mendapati bahwa matahari terlalu panas dan ia pun
menganam akan memanah matahari. Helios, alih-alih marah, kagum atas keberanian
Herakles dan memberinya mangkuk emas raksasa untuk dipakai berlayar di sekitar
Spanyol.
Helios
memiliki ternak di pulau Thrinakia. Ketika Odisseus dan anak buahnya berlabuh
di pulau itu, anak buah Odisseus membunuh dan memakan beberapa ternak Helios
meskipun telah diperingatkan oleh Odisseus untuk tidak mengganggu ternak itu.
Akibat perbuatan itu, Helios marah. Pada akhirnya Zeus menghancurkan kapal
Odisseus dan membunuh semua krunya kecuali Odisseus.
Di
Korinthos, Helios bersaing dengan Poseidon untuk menjadi dewa utama. Rakyat
Korinthos tidak mau membuat salah satu dewa marah, jadi mereka menyembah kedua
dewa itu. Akrikorinthos dipersembahkan bagi Helios, sedangkan Poseidon
memperoleh Tanah Genting Korinthos.
Helios
adalah kakek Medeia, seorang penyihir dalam Argonautika. Ketika Medeia membalas
dendam kepada pengantin baru suaminya, Glauke, serta ayah Glauke, Kreon, Helios
memberi Medeia kereta perang emas yang ditarik naga, untuk kabur dari Iason dan
rakyat Korinthos.
Menurut
Diodoros, Helios pada awalnya adalah seorang manusia, putra Hiperion dan
Basileia (Theia) dan saudara Selene. Para Titan iri kepada Basileia dan
Hyperion, yang berkuasa setelah ayah mereka, Uranus, membunuh Hiperion. Para
Titan lalu menenggelamkan Helios ke Sungai Eridanos. Karena saudaranya
meninggal, Selene menjatuhkan dirinya dari atas dinding kota dan tewas. Helios
muncul kembali dalam penglihatan ibunya, dan memberitahunya bahwa kini ia
adalah dewa matahari, sedangkan Selene menjadi dewi bulan.
·
Selene
Selene
adalah dewi bulan. Ia adalah putri Hiperion dan Theia. Bangsa Romai
mengidentikannya dengan Luna. Selene adalah saudari dewa matahari, Helios, dan
dewi fajar, Eos. Ia juga merupakan ibu seorang putri bernama Pandi dari
hubungannya dengan Zeus.
Selene
kemungkinan disetubuhi oleh Pan, yang menawarkannya seekor biri-biri yang indah
sebagai hadiah. Selene terkenal atas cintanya kepada Endimion, seorang raja
awal Elis dan juga seorang gembala. Dari Endimion, Selene memperoleh lima puluh
anak perempuan. Zeus memberi pilihan kepada Endimion apakan ingin tetap menjadi
manusia ataukah ingin awet muda. Endimion ingin awet muda, namun akibatnya ia
harus tertidur selamanya. Menurut Himner Homeros, kepala Selene bersinar
terang, dan ia mengenakan mahkota emas. Selene mandi di samudra, sebelum
kemudian mamakai pakaian bercahaya. Ia juga menjelajahi langit dengan
mengendarai kereta perang yang ditarik oleh kuda bersurai panjang. Meskipun
demikian, Selene juga digambarkan memiliki sayap yang panjang dan dapat terbang
seperti burung.
Selene
terkadang disamakan dengan Artemis dan Selene, yang juga diidentikkan dengan
bulan.
Menurut
Diodoros, Selene awalnya adalah manusia. Ia bunuh diri ketika para Titan
menenggelamkan saudaranya di sungai Eridanos. Ia dan saudaranya lalu diubah
menjadi dewa bulan dan matahari.
·
Eos
Eos
adalah dewi fajar. Dia adalah putri Hiperion dan Theia. Orang Romawi
mengenalnya sebagai Aurora. Beberapa mengatakan bahwa Eos membawa fajar dengan
mengendarai kereta perangnya melintasi langit, sedangkan beberapa lainnya
menyebutkan bahwa dia adalah dewi bersayap. Kuda-kuda penarik keretanya bernama
Lamps dan Faithon.
Eos
adalah saudari Helios dan Selene. Eos menikah dengan Astraios dan menjadi ibu
Boreas, Notos, dan Zefiros, dan bintang-bintang, termasuk planet Venus, dikenal
sebagai bintang pagi, yang disebut Eosforos (Pembawa fajar) atau Fosforos
(Pembawa cahaya). Eos juga memiliki kekasih seorang raja bernama Tithonos,
putra raja Troya, Laomedon, yang dengan demikian menjadikannya saudara Priamos.
Dari hubungan ini, Eos menjadi ibu Memnon, pemimpin pasukan Ethoipia dalam
Perang Troya. Putranya dibunuh oleh Akhilles pada tahun terakhir perang. Eos
meminta Zeus untuk membuat Tithonos abadi, tapi dia lupa meminta Zeus
menjadikan Tithonos awet muda. Akibatnya Tithonos tidak dapat mati namun terus
bertambah tua. Akhirnya Eos mengubah Tithonos menjadi jangkrik. Kemungkinan
kekasih Eos lainnya adalah Kefalos, suami Prokris; raksasa pemburu, Orion; dan
Kleitos, keturunan Melampos.
·
Aiolos
Aiolos
adalah dewa angin dan penguasa pulau Aiolia. Dia adalah putra Hippotas.
Ketika
Odisseus mengunjungi pulaunya, Aiolos memberinya kantung besar berisi angin
kencang. Aiolos melarang Odisseus membukanya.
Dewa
angin lainnya adalah Boreas (angin utara), Zefiros (angin barat), Notos (angin
sealtan), dan Euros (angon timur). Dalam mitologi Romawi, keempat dewa angin
tersebut dikenal sebagai Aquilo, Favonius, Auster, dan Argestes.
2. Dewa Air
Dewa Air
meliputi Dewa yang berkuasa atas laut, sungai dan danau.
·
Proteus
Proteus
adalah dewa laut minor. Dia adalah putra sulung Titan Okeanos dan Tethis.
Proteus sering disebut sebagai "Pria Laut Tua". Proteus memiliki 999
saudara yang kesemuanya adalah dewa sungai. Proteus memiliki kemampuan mengubah
wujud dan juga mampu melihat masa depan. Jika ada yang berhasil menangkapnya,
maka dia akan menjawab pertanyaan dari penangkapnya terkait masa depan mereka.
Orang yang pernah melakukannya adalah Menelaos, tujuh tahun seusai Perang
Troya.
·
Triton
Triton
adalah putra dari Poseidon dan Amfitrit, dewi laut. Tubuh bagian atasnya adalah
manusia dan tubuh bagian bawahnya adalah ekor ikan dengan sisik berwarna hijau.
Di bahunya terkadang terpasang kerang laut. Triton tinggal bersama ayahnya di
istana bawah laut. Triton membawa terompet berbentuk keong yang dia tiup untuk
menenangkan atau membuat ombak. Suara terompet tersebut mampu membuat raksasa
ketakutan.
Triton
juga adalah dewa danau Tritonis di Libya. Ketika para Argonaut terjebak di
gurun pasir, Triton menunjukkan jalan dari danau Tritonis ke laut.
·
Doris
Doris
adalah seorang dewi laut. Dia merupakan putri Okeanos dan Tethis. Doris
terkenal sebagai ibu dari lima puluh orang nimfa laut yang disebut Nereid.
Suami Doris adalah Nereus, seorang dewa laut kuno. Doris
tidak memiliki kisah mitos tersendiri. Dia kemungkinan hanyalah suatu
personifikasi.
·
Amfitrit
Amfitrit
adalah dewi sungai. Dia adalah putri Nereus dan Drois atau mungkin putri
Okeanos dan Tethis. Dalam mitologi Romawi, Amfitrit dikenal sebagai Salacia.
Poseidon pernah berusaha memperkosanya, namun Amfitrit mencari pertolongan
kepada Titan Atlas. Pada akhirnya Poseidon berhasil menikahinya setelah Delphin
membujuk Amfitrit. Sebagai istri Poseidon, Amfitrit menjadi ibu Triton, Rhode,
Albion, Kharybdis dan Benthesikime. Seperti saudaranya
Zeus, Poseidon juga berselingkuh dengan banyak wanita dan dewi. Akan tetapi tak
seperti Hera, istri Zeus, Amfitrit tidak cemburu dan marah. Amfitrit bersikap
baik terhadap anak-anak Poseidon dari wanita lain, terutama dengan pahlawan
dari Athena, Theseus. Ketika
Zeus mengirim petir dan kilat untuk membuktikan bahwa Minos, raja kreta, adalah
putranya, Minos melemparkan sebuah koin emas ke dalam laut dan menyuruh Theseus
mengambilnya, untuk membuktikan bahwa dia memang putra Poseidon. Ketika Theseus
menyelam ke dalam laut untuk mengambil koin itu, Amfitrit tidak hanya
memberikan koin itu kepada Theseus, melainkan juga memberinya mahkota emas.
·
Thetis
Thetis
adalah seorang dewi laut. Ia merupakan salah satu dari kelompok nimfa laut yang
dikenal sebagai Nereid. Thetis adalah putri Nereus dan Doris. Thetis
kemungkinan adalah dewi laut terpenting, karena dia memainkan peranan penting
dalam beberapa peristiwa penting dalam mitologi Yunani. Menurut
Homeros, suatu hari Hera, Poseidon, dan Athena memberontak melawan Zeus, dan
membelenggunya. Melihat pemberontakan itu, Thetis memanggil Briareus, salah
satu Hekathonkheire, untuk menyelamatkan Zeus. Karena itulah, Thetis pun
disayang oleh Zeus.
Ketika
Hera melahirkan Hefaistos tanpa pasangan, dia mendapati bahwa Hefaistos buruk
rupa sehingga melemparnya dari Olimpus. Ketika Hefaitos terjatuh ke bumi di
pulau Lemnos atau ke laut, ia pun menjadi pincang. Adalah Thetis yang
menyelamatkannya dan merawatnya hingga sembuh di guanya. Karena bantuan itulah,
di kemudian hari Hefaistos bersedia membuatkan seperangkat zirah baru bagi
putra Thetis, Akhilles, dalam Perang Troya. Thetis
juga pernah menyelamatkan para Argonaut dari ancaman monster Skilla dan pusara
air Kharibdis, dengan cara mengarahkan kapal Argo menjauhi kedua monster itu. Baik
Zeus maupun Poseidon ingin menyetubuhi Thetis tapi mereka kemudian memperoleh
ramalan dari Thetis, atau mungkin dari Titan Prometheus, bahwa putra Thetis
kelak akan menjadi lebih hebat dari ayahnya. Mendengar ramalan itu Zeus dan
Poseidon tak bernafsu lagi pada Thetis karena takut dikalahkan jika Thetis
melahirkan putra dari mereka. Disebutkan pula bahwa Thetis tak mau disetubuhi
oleh Zeus karena ia memiliki hubungan dekat dengan Hera. Pada akhirnya Zeus
menikahkan Thetis dengan seorang pahlawan bernama Peleus, raja Phthia. Akan
tetapi, seperti dewa laut lainnya, Thetis memiliki kemampuan berubah wujud.
Sebelum Peleus dapat menikahi Thetis, ia terlebih dahulu harus menangkapnya
ketika sang dewi sedang tertidur di guanya. Pelues juga harus mampu memegangi
Thetis ketika ia berubah wujud menjadi api, air, singa, serigala, dan beragam
bentuk lainnya hingga Thetis menyerah dan bersedia menikah dengan Peleus. Akan
tetapi pernikahan Thetis diganggu oleh Eris, dewi pertikaian, satu-satunya dewi
yang tak diundang dalam acara itu. Eris marah dan melempar apel emas ke
tengah-tengah para tamu. Apel itu bertuliskan "Untuk yang Tercantik."
Tiga dewi yang kuat (Hera, Athena, dan Afrodit) masing-masing mengklaim bahwa
merekalah yang tercantik dan berhak atas apel itu. Pada akhirnya Paris ditunjuk
sebagai juri, dan ia memilih Afrodit sebagai penerima apel emas. Keputusan
tersebut berujung pada Perang Troya, yang mengakibatkan kematian Akhilles,
putra Thetis. Thetis dan Peleus memiliki banyak putra,
Thetis secara diam-diam berusaha membuat ketujuh putranya abadi dengan cara
mengurapinya dengan ambrosia, lalu membakar bagian manusianya di api. Namun
sebelum ia dapat menyelesaikan prosesnya dengan putra bungsunya, Akhilles,
Peleus menghentikannya sehingga Thetis menjatuhkan putranya. Tubuh Akhilles
menjadi kebal dari semua senjata, kecuali bagian tumitnya. Thetis sendiri marah
akibat interventi Peleus dan ia pun pergi meninggalkan suaminya. Karena
Thetis memiliki kemampuan meramal, ia tahu bahwa putranya memiliki dua pilihan
takdir. Jika Akhilles tidak pergi ke Troya, ia akan menjalani hidup yang
panjang namun biasa saja sebagai seorang petani. Jika ia pergi berperang, ia
akan memperoleh kejayaan dan ketenaran dalam perang, namanya akan terus abadi,
tapi ia akan mati muda. Thetis berusaha mencegah Akhilles mengalami pilihan
yang kedua. Ketika pasukan Yunani mengumpulkan tentara untuk bergabung dalam
pasukan, Thetis menyembunyikan Akhilles di istana Likomedes, raja di pulau
Skiros. Thetis mendandaninya seperti perempuan. Pasukan Yunani diberitahu oleh
sang peramal Kalkhas bahwa Troya tidak akan dapat dikalahkan tanpa bantuan
Akhilles. Tapi pahlawan cerdik Odisseus berhasil mengetahui tipuan Thetis dan
membuka penyamaran Akhilles. Pada akhirnya Akhilles bersedia bergabung dengan
pasukan Yunani.
Berdasarkan
ramalannya, Thetis memperingatkan Akhilles untuk tak membunuh Tenes, putra
Apollo dan raja Tenedos, jika tidak maka Akhilles akan mati dibunuh oleh
Apollo. Akan tetapi, ketika tiba di pulau Tenedos, Akhilles melupakan pesan
ibunya dan membunuh Tenes. Ketika
Akhilles berseteru dengan komandannya, Agamemnon, dan mundur dari pertempuran,
ia meminta kepada ibunya untuk membuat Agamemnon menyelesai perbuatannya. Thetis pun
mendatangi Zeus dan membujuknya untuk membuat pasukan Yunani menderita akibat
membuat Akhilles marah. Akhilles pada akhirnya kembali bertempur setelah
sahabat sekaligus kekasihnya, Patroklos, dibunuh oleh pahlawan Troya, Hektor. Karena
ia telah memberikan zirah pemberian ayahnya kepada Patroklos, maka kini
Akhilles tak lagi memiliki zirah, sebab Hektor telah merebut zirahnya dari
badan Patroklos. Kali ini Thetis kembali membantu putranya. Thetis mendatangi
Hefaistos, dewa pandai besi, dan memintanya membuat seperangkat zirah baru bagi
Akhilles.
Tak lama
setelah Akhilles membalaskan dendam kematian sahabatnya dan membunuh Hektor, ia
sendiri terbunuh beberapa bulan kemudian. Seperti telah diramalkan oleh Thetis,
Apollo mengarahkan panah yang ditembakkan oleh Paris ke tumit Akhilles, yang
merupakan satu-satunya kelemahannya. Thetis dan para saudarinya, yaitu para
Nereid, menangisi kemetian Akhilles. Thetis
memutuskan untuk memberikan zirah Akhilles kepada tentara Yunani yang paling
berani. Hanya Aias, sepupu Akhilles, dan Odisseus, raja Thrakia, yang berani
bersaing untuk memperebutkan zirah itu. Ini pada akhirnya berujung pada
kematian Aias. Di kemudian hari, Thetis, mengundang Peleus
ke rumahnya di lautan, dan menjadikan suaminya abadi. Meskipun dalam versinya
lainnya, Peleus dibunuh oleh para putra Akastos, dan Thetis meratapi kematian
suaminya.
3. Dewa Bumi
Dewa – dewi berkuasa atas Tanah, Kesuburan & Pertanian
·
Pan
Pan adalah dewa hutan. Ayahnya adalah dewa Hermes, sedangkan ibunya adalah
Penelopeia atau mungkin putra Driops. Pan juga adalah dewa pelindung para
gembala.
Pan adalah makhluk mirip satir dengan kepala dan dada manusia, namun di
bawah perutnya, dia memiliki kaki kambing. Pan juga memiliki tanduk pada
kepalanya. Biasanya dia terlihat di hutan dan pegunungan di Arkadia. Pan juga
ikut serta dalam rombongan Kharites. Kata panik berasal dari namanya, karena
dia sering mengagetkan para pengelana, terutama ketika dia meniup keong
(kerang).
Pan juga memainkan pipa gelagah, sebuah alat musik yang dia ciptakan yang
di kemudian hari sering dimainkan oleh para gembala. Diceritakan bahwa Pan
mencitai seorang wanita pemburu bernama Syrinx dan ingin memperkosanya. Syrinx
berusaha melindungi keperawanannya dan melarikan diri dari Pan. Ketika menemui
jalan buntu, Syringx berdoa kepada para dewa supaya dilindungi. Para dewa
menjawab doanya dengan cara mengubahnya menjadi gelagah di pinggiran sungai.
Pan akhirnya mengambil beberapa batang gelagah itu dan mengikatnya menjadi
satu, lalu menggunakannya sebagai alat musik tiup yang disebut
"syrinx".
Dalam kisah lainnya, Pan pernah berlomba melawan Apollo dalam sebuah kontes
musik. Jurinya adalah tiga dan salah satunya adalah Midas, raja Lydia yang
memiliki sentuhan emas. Pan memainkan syrinx sedangkan Apollo memainkan lira.
Semua juri menyatakan bahwa Apollo adalah pemenangnya, kecuali Midas. Akibatnya
Apollo marah kepada Midas dan mengubah telinganya menjadi telinga keledai.
Pan dianggap sebagai dewa muda, seperti Dionisos, Herakles, dan Dioskuri.
·
Silenos
Silenus atau Seilenos adalah seorang makhluk tua mirip satir yang merupakan
kawan dewa Dionisos. Silenos menganggap Dionisos sebagai putra angkatnya.
Silenos mengajari Dionisos cara menanam anggur dan mengolahnya menjadi minuman
anggur. Silenos bergabung dengan para pengikut Dionisos lainnya dalam ritus
pesat dan perayaan yang memabukkan. Silenos dan para pengikut Dionisos lainnya
pernah ditangkap oleh raja Thrakia yang bernama Likurgos. Midas, raja Lydia,
juga pernah menolong Silenos ketika Silenos tersesat dan kebingungan. Atas
jasanya itu, Midas diberikan sentuhan emas oleh Dionisos.
·
Aristaios
Aristaios adalah dewa pedesaan dan pelindung para peternak lebah. Aristaios
adalah putra Apollo dan nimfa Kirene, putri Hipesos, raja bangsa Lapith di
Thessalia. Aristaios memiliki seorang saudara bernama Idmon, seorang prajurit
peramal, yang juga merupakan seorang Argonaut. Apollo jatuh cinta pada Kirene,
yang bertarung melawan seekor singa. Apollo memperkosanya dan Kirene pun
melahirkan seorang putra yang diberi nama Aristaios. Aristaios lalu diasuh oleh
seorang kentaur bijak bernaam Kheiron. Apollo sendiri membawa Kirene ke Libya,
di sana Kirene mendirikan suatu kota yang dia namakan sesuai dengan namanya,
Kyrene. Aristaios mewarisi atau mempelajari keahlian meramal dan pengobatan
dari ayahnya. Dia juga merupakan seorang pemburu yang handal seperti ayah dan
ibunya. Selain itu, Aristaios juga sangat ahli dalam beternak lebah dan bertani
zaitun. Gurunya antara lain Kheiron, Musai, serta banyak nimfa hutan dan
gunung. Aristaios menikah untuk waktu yang singkat dengan seorang nimfa, namun
dia kemudian jatuh cinta dengan nimfa lainnya yang bernama Euridike. Sayangnya
Euridike telah menikah dengan seorang musisi bernama Orfeus, yang juga anak
Apollo. Tapi Aristaios tidak menyerah, dia tetap mengejar sang nimfa hingga
Euridike digigit ular dan mati. Para driad, yang merupakan saudari Euridike,
menghukum Aristaios dengan membuat kawanan lebahnya mati akibat penyakit.
Aristaios memanggil ibunya untuk mencari tahu mengapa lebah-lebahnya mati.
Kirene menyarankan putranya untuk mendatangi Proteus, dewa laut bijak yang
mengetahui banyak hal. Namun untuk dapat memperoleh informasi dari Proteus,
Aristaios harus dapat memegangi Proteus. Untungnya dia berhasil melakukannya.
Dari Proteus, Aristaios mengetahui bahwa para driad menghukumnya atas kematian
saudari mereka, yang pada akhirnya juga mengakibatkan kematian Orfeus.
Aristaios hanya dapat menyelamatkan ternak lebahnya dengan cara memberikan
kurban bagi para driad dan Orfeus. Akhirnya Aristaios mengurbankan seekor
banteng di hutan. Sembilan hari kemudian sekawanan lebah mengerumuni kerangka
banteng itu. Aristaios menikah lagi, kali ini dengan Autonoe, putri Kadmos,
raja Thebes. Aristaios pindah ke Thebes tempat dia tinggal bersama istri
keduanya. Autonoe memberinya seorang putra bernama Aktaion. Aktaion menjadi
seorang pemburu hebat namun harus mati akibat membuat dewi Artemis marah.
Ketika sedang berduka cita akibat kematian putranya, Aristaios meninggalkan
Thebes dan pergi ke pulau Keus, untuk membantu penduduknya mengakhiri panas
yang tak wajar, yang diakibatkan oleh rasi bintang Sirius yang sedang bangkit
dari laut.
Seperti halnya Dionisos dan Herakles, Aristaios terlahir sebagai manusia
yang kemudian disembah sebagai dewa. Aristaios kemungkinan adalah dewa ternak lebah, budidaya zaitun, dan pembuatan keju. Dia juga kemungkinan adalah
dewa perburuan.
Hesiodos menggambarkan Aristaios sebagai pria berambut panjang.
4. Dewa Lainnya
Dewa-dewi
di bawah ini memiliki beragam atribut. Beberapa dewa berkaitan dengan
kecerdasan dan emosi manusia, takdir, kecantikan, masa muda, dsb. Beberapa
lainnya adalah dewa-dewi pengobatan dan sihir. Ada pula dewa-dewi yang
berkaitan dengan kebudayaan dan masyarakat, misalnya seni, ilmu, tata tertib,
dan hukuman. Banyak dari dewa-dewi ini tidak lebih dari personifikasi abstrak.
·
Metis
Metis
adalah dewi kearifan dan kebijaksanaan. Dia adalah putri Okeanos dan Tethis.
Metis
adalah istri pertama Zeus. Zeus meminta Metis untuk memberi Kronos suatu
ramuan, yang membuat Kronos memuntahkan semua suadara dan saudari Zeus yang
sebelumnya telah ditelan Kronos. Ketika Zeus mengurung ayahnya dan para Titan
lainnya di Tartaros, Uranus dan Gaia memperingatkan Zeus bahwa anak kedua Metis
adalah seorang laki-laki dan sang putra akan mengalahkan Zeus. Metia yang
ketika itu sedang hamil, ditelan oleh Zeus untuk mencegah ramalan itu terjadi.
Di kemudian hari, ketika tiba saatnya bagi Metia untuk melahirkan, Zeus
merasakan sakit kepala yang amat sangat. Kemungkinan Hefaistos, atau
Prometheus, membelah kepala Zeus dengan sebuah kapak. Dari kepala Zeus kemudian
terlahir Athena, yang sudah mengenakan baju zirah lengkap. Athena
mewarisi peran Metis sebagai dewi kebijaksanaan dan salah satu julukan Athena
adalah Polymetis (kebijaksanaan). Metis terus berada dalam tubuh Zeus namun dia
terus memberikan nasehat dan saran bijak kepada Zeus dari dalam tubuh Zeus.
Menurut
mitos penciptaan Pelasgos, Metis adalah seorang Titan yang menguasai planet
Merkurius bersama Titan Koios.
·
Hebe
Hebe
adalah dewi masa muda dan musim semi. Dia adalah putri Zeus dan Hera. Dia
merupakan saudari Ares dan Eileithyia, dan kemungkinan Eris. Hebe bertugas di
Olimpus sebagai pembawa minum bagi para dewa. Dalam peran itu, dia kadang
dikenal dengan nama Ganimede.
Hebe
menikahi Herakles ketika sang pahlawan menjadi dewa setelah meninggal. Ketika
anak-anak Herakles (Heraklid) dianiaya oleh Euristheus, yang merupakan sepupu
Herakles dan raja Mykenai, tidak ada yang mau memberikan mereka tempat
berlindung. Iolaos, keponakan dan sahabat Herakles, adalah satu-satunya
pelindung dan penyelamat mereka. Namun lama-kelamaan Iolaos pun menjadi tua
lemah. Dia lalu berdoa kepada para dewa. Atas izin Herakles, Hebe menjadikan
Iolaos muda lagi selama satu hari. Setelah menjadi muda kembali, Iolaos
bertempur melawan Euristheus dan berhasil membunuhnya. Euristheus dipenggal dan
kepalanya diabwa ke hadapan Alkmene, ibu Herakles. Meski Euristheus telah mati,
Alkmene masih karena Euristheus menganiaya putra dan cucu-cucunya. Alkmene pun
mencungkil kedua mata Euristheus.
·
Eileithyia
Eileithyia
adalah dewi kelahiran. Dia adalah putri Zeus dan Hera. Dia merupakan saudari
Ares dan Hebe, dan kemungkinan Eris. Eileithyia adalah pelindung para bidan.
Eileithyia
melakukan tugasnya di bawah perintah ibunya, Hera. Ketika Leto sedang
mengandung Apollo dan Artemis, Hera menyiksa Titan itu. Karen merupakan anak
perempuan Hera, Eileithyia tidak diperbolehkan membantu Leto melahirkan. Walau
bagaimanapun, Artemis berhasil terlahir lebih dulu. Tidak sampai sehari
kemudian, Artemis membantu ibunya melahirkan Apollo.
Eileithyia
juga menghambar proses kelahiran Herakles, supaya sepupu Herakles, yaitu
Eristheus, yang menjadi raja dan bukan Herakles. Alkmene dan Herakels bisa saja
mati kalau saja bidan Alkmene tidak memperdayai Eileithyia.
Menurut
seorang penyair bernama Olen, Eileithyia adalah ibu Eros, dewa dan
personifikasi cinta.
Eileithyia
adalah dewa pra-Hellen yang terkenal, di Kreta
selama periode Minos dan Mykenai, tempat banyak ditemukannya suaka Eileithyia.
Pemujaannya ada sejak periode Minos Pertengahan (2000-1700 SM). Namanya
ditemukan dalam lembaran Linear B Zaman Perunggu, yang mana dia disebut
Eleuthia (E-RE-U-TI-JA). Di Yunani daratan, dia paling banyak disembah di
Lakonia. Setelah invasi Doria, Eileithyia tidak banyak
berperan dalam mitologi, dan sebagian besar perannya diambil alih oleh Artemis.
·
Iris
Iris
adalah pembawa pesan para dewa. Dia adalah putri Thaumas, putra dewa laut
Pontos, dan Okeanid Elektra. Iris adalah saudari monster bersayap yang dikenal
sebagai Harpi. Dia berperan sebagai pembawa pesan Hera, seperti halnya Hermes,
yang bertaags sebagai pembawa pesan Zeus. Dia digambarkan sebagai perempuan muda
yang bersayap dan membawa sebuah tongkat.
Iris
adalah seorang dewi yang perawan. Dia juga adalah dewi pelangi.
Iris
muncul dalam petualangan para Argonaut. Dia meyakinkan pahlawan Zetes bahwa
para Harpi tak akan lagi mencuri makanan dari Fineus sang peramal buta.
·
Eris
Eris
adalah dewi pertikaian. Dia adalah putri Zeus dan Hera, atau mungkin putri
Niks. Dia sering disebut saudari Ares, dewa perang. Dalam mitologi Romawi, dia
dikenal sebagai Discordia.
Eris
adalah ibu Ate (dawa pertentangan dan kebodohan) dari hubungannya dengan Zeus.
Eris juga adalah ibu Horkos ("sumpah palsu"). Dalam Theogonia,
diceritakan bahwa Eris melahirkan beberapa anak yang melambangkan sifat yang
buruk, misalnya Pertempuran, Perselisihan, Kelaparan, Perkelahian Kelalaian,
Kekacauan, Kebohongan, Pembantaian, Pembunuhan, Keributan, Kehancuran,
Kesedihan, dan Kesusahan.
Eris lebih
dikenal sebagai personifikasi saja, meskipun dia pernah juga muncul dalam suatu
cerita, yaitu sebagai pemicu terjadinya Perang Troya. Karena
dikhawatirkan bahwa Eris akan mengganggu acara pernikahan Peleus dan Thetis,
dia pun tidak diundang. Eris marah dan sebagai balasannya, dia melempar sebuah
apel emas ke tengah-tengah para tamu. Apel itu bertuliskan "Untuk Yang
Tercantik." Tiga orang dewi mengklaim sebagai pemiliki apel itu, mereka
adalah Hera, Athena, dan Afrodit. Mereka pun berdebat mengenai siapa yang
berhak memperoleh apel itu. Untuk
menyelesaikan permasalahan ini, Zeus memerintahkan mereka mendatangi seorang
pangeran Troya bernaam Paris dan memintanya untuk memutuskan. Paris dengan
bodohnya menghadiahkan apel itu untuk Afrodit, yang sebelumnya telah berjanji
akan memberinya perempuan tercantik di dunia, Helene. Peristiwa
ini dikenal sebagai Keputusan paris. Akibat dari peristiwa ini berujung pada
peperangan antara Yunani dan Troya, dan pada akhirnya membuat Gtroya hancur.
·
Musai
Musai
adalah kelompok dewi yang menginspirasikan manusia. Mereka adalah dewi yang
ahli dalam bidang seni, sastra, dan ilmu.
Menurut
orang Boiotia, pada awalnya Musai hanya terdiri tiga orang anak perempuan
Uranus dan Gaia, mereka adalah:
Aoide ("lagu"),
Melete ("meditasi" atau
"praktik"), dan
Mneme ("ingatan").
Dalam
versi Boiotia, disebutkan bahwa Musai tinggal di Gunung Helion, sedangkan versi
selanjutnya menyebut bahwa rumah Musai adalah di dekat Gunung Olimpus, di
Peiria, Makedonia. Mereka pertama kali disembah oleh Aloadai, raksasa kembar,
yang bernama Otos dan Efialtes, di Gunung Helion di Boiotia, yang disebut-sebut
sebagai tempat kelahiran mereka.
Versi yang
lebih baru dan terkenal menyebutkan bahwa Musai merupakan sembilan orang anak
perempuan Zeus dan Titan Mnemosine ("ingatan"), dan kadangkala
dikenal sebagai Kamenai. Zeus berhubungan seksual dengan Mnemosine selama
sembilan malam berturut-turut sehingga Mnemosine melahirkan sembilan orang
putri yang menjadi Musai. Mereka lahir dan tinggal di sekitar Peiria.
Musai
berkuasa atas seni dan ilmu, dan masing-masing Musai memiliki spesialisasi
tersendiri. Mereka terdiri atas:
Kalliope - "puisi epik"
Kleio - "sejarah"
Erato - "puisi cinta"
Euterpe - "puisi lira"
Melpomene - "drama tragedi"
Polihimnia atau Polhimnia - "puisi
suci"
Terpsikhore - "paduan suara" dan
"tarian"
Thaleia - "drama komedi"
Urania - "astronomi"
Musai
terkenal akan kelihaian mereka dalam menari, menyanyi, dan bermain musik.
Mereka biasanya digambarkan bersama Apollo, dewa musik di Olimpus.
Kalliope
kemungkinan adalah Musai yang paling terkenal. Tidak hanya sebagai yang tertua
dan pemimpin para Musai, dia juga merupakan ibu dua orang musisi terkenal,
Orfeus dan Linos, kemungkinan dari hubungannya dengan Apollo atau dengan raja
Thrakia yang bernama Oiagos, putra Pieros. Meskipun
demikian, dalam fragmen yang tak diketahui, suatu baris menyebutkan bahwa Linos
merupakan putra Urania, saudari Kalliope, sedangkan menurut Homeros dan
Hesiodos, Linos adalah putra Apollo dan Aithusa, putri Poseidon.
Musai
disebutkan berperan dalam mengajari Orfeus, seorang musisi terkenal dan juga
seorang Argonaut. Mereka mengajarinya bernyanyi, sedangkan Apollo kemungkinan
mengajarinya memainkan lira. Para Musai ikut ikut berduka cita ketika Orfeus
mati akibat dikoyak-koyak oleh para Mainad, para perempuan pengikut Dionisos.
Musai ikut
bernyanyi dalam pernikahan Kadmos dan Harmonia, selain juga dalam pemakaman
Akhilles. Mereka kadang-kadang cukup pendendam jika
ditantang oleh musisi manusia. Mereka membutakan mata Thamiris karena dia
berani menyombongkan diri dan menantang Musai. Mereka juga mengubah para putri
Pieros menjadi burung Magpie karena berani menantang Musai dalam suatu kontes.
Dalam
Odisseia, Musai juga membutakan mata seorang penyair Faiakia yang bernama
Demodokos di istana raja Alkinus. Akan tetapi, Musai memberinya kompensasi
dengan menganugerahkan kepadanya kemampuan bernyanyi yang luar biasa.
·
Kharites
Kharites
adalah kelompok yang terdiri atas tiga orang dewi yang melambangkan kecantikan,
keindahan, dan keanggunan. Dalam mitologi Romawi, mereka dikenal sebagai
Gratiae. Mereka merupakan anak perempuan dari Zeus dan Eurinome, yang merupakan
putri Okeanos dan Tethis. Ketiga Khariets adalah Kharis atau Aglaia
("kemegahan"), Eufrosine ("kegembiraan"), dan Thalia atau
Pasitheia ("keceriaan").
Menurut
Homeros, dalam Perang Troya, Hera menjanjikan kepada Hipnos, dewa tidur, bahwa
dia akan menikahkan Hipnos dengan Pasitheia asalkan Hipnos mau menidurkan Zeus. Homeros
juga menyebutkan Hefaistos, dewa pandai besi, menikah dengan salah satu
Kharites, yakni Kharis atau Aglaia.
Kharites
tinggal di Olimpus bersama para dewa Olimpus. Mereka biasanya berperan sebagai
pengiring atau kawan Afrodit, dan di lain waktu mereka ada bersama Hera.
Kharites pertama kali disembah di sungai Kefisos, di Orkhomenos, Boiotia.
Eteklos, putra dewa sungai Kefisos, adalah yang pertama kali memberikan kurban
bagi Kharites.
Mereka
merupakan tokoh yang terkenal dalam seni. Mereka biasanya digambarkan sebagai
sekelompok wanita muda yang cantik dan telanjang yang sedang menari bersama.
·
Nemesis
Nemesis
adalah dewi pembalasan bagi perbuatan jahat atau nasib baik yang tak layak. Dia
adalah putri Niks, dewi malam. Ada mitos aneh bahwa ada dua orang dewi bernama
Nemesis dan keduanya adalah putri Niks.
Nemesis
adalah dewi hukum dan keadilan, selain juga dewi pembalasan. Nemesis menghukum
orang yang berbuat jahat atau yang memperoleh nasib baik yang tak layah. Jadi
jika dewi Tikhe memberikan nasib baik bagi seseorang, Nemesis dapat dengan
mudah menariknya jika dia merasa bawha orang tersebut tak pantas memperoleh nasib
baik itu. Beberapa mengatakan bahwa Nemesis adalah ibu
Helene dari Troya, berdasarkan Bibliotheke karya Apollodoros, Poetica
Astronomia karya Hyginus dan Kypria (Siklus Epik). Afrodit membuat Zeus jatuh
cinta kepada Nemesis. Zeus berusaha memperkosanya namun Nemesis terus kabur
dari Zeus. Nemesis mengubah wujudnya menjadi seekor ikan, kemudian menjadi
seekor angsa betina. Zeus tak menyerah, dia pun ikut berubah menjadi seekor
angsa jantan. Dalam wujud itu Zeus memperkosa Nemesis. Dalam
versi yang berbeda menutu Hyginus. Zeus berhasil memperkosa Nemesis melalui
suatu tipuan. Afrodit menyamar sebagai seekor elang yang sedang berpura-pura
memburu Zeus, yang menyamar sebagai seekor angsa. Dewi Nemesis merasa kasihan
dan menolong angsa itu. Nemesis lalu tertidur sambil memeluk sang angsa. Pada
saat itulah, Zeus dalam wujud angsa memperkosa Nemesis. Setelah puas, Zeus pun
langsung pergi. Untuk mengenang peristiwa ini, Zeus mencitrakan satu rasi
bintang di angkasa yang berbentuk seekor angsa, kini dikenal sebagai konstelasi
Cygnus.
Dari
perkosaan itu, Nemesis melahirkan telur berwarna biru dan perak, yang ditemukan
oleh seorang gembala atau mungkin oleh Hermes. Telur itu diberikan kepada Leda.
Dari telur itu menetaslah seorang perempuan yang diberi nama Helene. Leda
membesarkan Helene seperti putrinya sendiri.
Dalam seni
Yunani, Nemesis kadangkala digambarkan sebagai dewi bersayap, membawa dahan
apel di satu tangan dan roda keberuntngan di tangan yang lain. Dia juga
ditampilkan dalam kereta perang yang ditarik oleh griffin. Penulis dan seniman
kuno awal menggambarkan Nemesis sebagai wanita muda dan cantik yang bersayap
dan berpakaian putih, sedangkan generasi selanjutnya menampilkannya sebagai
makhluk yang menyeramkan dan menakutkan.
·
Horai
Horai
adalah tiga orang anak perempuan Zeus dan Themis. Mereka pada awalnya merupakan
personifikasi musim, yaitu musim semi, musim panas, dan musim dingin.
Di
kemudian hari, mereka menjadi personifikasi abstrak dari hukum dan ketertiban.
Mereka terdiri atas Eirene ("kedamaian"), Eunomia
("ketertiban"), dan Dike ("keadilan"). Mereka barangkali
adalah saudari para Moirai, dewi takdir. Di
kota Athena, nama-nama mereka berbeda, yaitu Thallo ("mekar" ->
musim semi), Aukso (""meningkat" -> musim panas), dan Karpo
("berbuah" -> musim gugur).
Ketika
Afrodit terlahir dari buih lautan, para Horai datang menyambutnya. Horai
kemudian mendandaninya dan membawanya ke Olimpus. Seperti para Kharites, Horai
juga menjadi pengawal dan kawan Afrodit.
Dalam
mitologi Romawi, mereka dikenal sebagai Pax, dewi kedamaian Romawi.
·
Moirai
Moirai
adalah tiga dewi takdir. Mereka terdiri atas Klotho, Lakhesis, dan Atropos.
Menurut Hesiodos, mereka merupakan tiga orang anak perempuan Niks, dewi malam.
Dalam versi selanjutnya, mereka dikenal sebagai putri Zeus dan Themis, dan
kemungkinan mereka juga adalah saudari Horai, kelompok dewi musim.
Klotho
("pemintal") adalah dewi yang emintal benang kehidupan;; Lakkhesis
("pembagi nasib") menenun benang itu menjadi suatu pola, menetapkan
takdir bagi tiap orang; dan Atropos ("yang tak terelakkan") bertugas
mengakhiri kehidupan seseorang dengan cara memotong benang kehidupan.
Dalam
mitologi Romawi, mereka dikenal sebagai Fata atau Parcae ("pembawa").
Parcae memiliki fungsi yang mirip dengan Moirai. Nona dan Decima adalah dewi
kelahiran Romawi, yang perannya mirip dengan Klotho, dan kemungkinan Lakhesis
juga. Parca, atau yang kadang-kadang disebut Morta, adalah dewi kematian Romawi
dan seringkali disamakan dengan Atropos. Nama
lainnya untuk "takdir" atau "keniscayaan" adalah Ananke,
yang dalam mitos Orfik disebut Adrasteia.
·
Tikhe
Tikhe
adalah dewi keberuntungan. Tikhe kemungkinan adalah seorang Okeanid (putra
Okeanos dan Tethis), atau putri Zeus dan Hera. Dalam mitologi Romawi, dia
dikenal sebagai Fortuna. Ada juga dewi nasib baik yang bernama Felicitas, yang
kemungkinan tidak terkait dengan Tikhe maupun Fortuna. Tikhe
nampaknya bekerja bersama dengan dewi Nemesis. Tikhe bertugas memberi nasib
beruntung kepada seseorang, dan Nemesis bertugas menarik nasib baik dari orang
yang dirasa tak pantas mendapatkannya. Tikhe
tidak banyak diceritakan dalam kisah mitos.
·
Nike
Nike
adalah dewi kemenangan dan kejayaan. Nike memiliki beberapa saudara, yaitu
Zelos ("semangat"), Kratos ("tenaga"), dan Bia
("kekuatan"). Mereka merupakan anak-anak Titan Pallas dan Okeanid
Stiks. Dalam mitologi Romawi, Nike dikenal sebagai Victoria.
Dari
keempat bersaudara itu, Nike nampak lebih dari sekadar personifikasi abstrak
dari kejayaan. Dia sering digambarkan sebagai dewi bersayap. Meskipun, Kratos
juga pernah muncul bersama Kekejaman, dalam sandiwara berjudul Belenggu
Prometheus gubahan Aiskyhlos. Ketika
terjadi perang antara par Titan dan dewa Olimpus, Zeus menawarkan tempat
terhormat kepada Titan ataupun anak-anak Titan yang memihak dirinya. Stiks
beserta anak-anaknya adalah yang pertama berpihak kepada Zeus melawan para
Titan.
Ketika
perang berakhir, anak-anak Stiks tinggal di Olimpus bersama Zeus, dan Stiks
sendiri diberi kehormatan yang tinggi, yaitu bahwa sumpah yang diambil atas
namanya tak dapat dilanggar, bahkan oleh dewa sekalipun. Atribut
Nike dan saudara-saudaranya pada akhirnya menjadi atribut Zeus. Zeus kadangkala disebut sebagai Zeus
Nike, yang bermakna Zeus Berjaya. Kadang-kadang, nama Nike juga dipasangkan
pada nama dewi Athena. Dalam
Himne Homeros untuk Ares, ada dewi kejayaan lainnya yang bernama Kejayaan,
namun da adalah anak perempuan Ares.
·
Paieon
Paieon
adalah dewa pengobatan. Para penulis pada masa kuno akhir biasa menggunakan
nama ini sebagai julukan bagi dewa pengobatan lainnya, khususnya dewa Asklepios
dan Apollo. Nama Paeion muncul dalam Iliad sebagai dewa
yang menyembuhkan Ares, ketika sang dewa perang dilukai oleh Diomedes dalam
Perang Troya. Namun dalam lembaran Linear B di Knossos, nama Paiawon (Paieon)
adalah dewa perang, dan bukan dewa pengobatan.
·
Asklepios
Asklepios
adalah dewa pengobatan. Dia adalah putra Apollo dan koronis, putri Flegias,
raja Thessalia. Orang Romawi memanggilnya Aesculapius.
Asklepios
menikahi Epione, putri Merops. Asklepios memiliki dua orang putra, Makhaon dan
Podalirios, yang sempat melamar Helene meski gagal. Mereka berdua membawa 30
kapal ke Troya dari Trikke dan Oikhalia. Mereka terkenal karena kehebatan
mereka sebagai dokter dan kemampuan tempur mereka. Asklepios
memiliki banyak anak perempuan, antara lain Akesis (obat), Aigle, Iaso
(kesembuhan), Higeia atau Higieia (kesehatan), Ianiskos dan Panakeia
(penyembuhan).
Kemampuan
Asklepios untuk menyembuhkan segala macam penyakit, dan bahkan menghidupkan
kembali orang mati, pada akhirnya berakibat buruk bagi dirinya. Zeus
membunuhnya dengan petir karena khawatir Asklepios akan merusak keseimbangan
kehidupan dan kematian. Apollo marah dan membalas kematian putranya dengan
membunuh salah satu Kiklops, yang membuat petir Zeus. Murka atas tindakan
APollo, Zeus menghukumnya untuk mengabdi sebagai pembantu bagi Admetos, raja
Ferai, selaam satu tahun. Meskipun
telah membunuh Asklepios, Zeus menaruh tongkat Asklepios di angkasa sebagai
rasi bintang Ophiuchus – "Pawang ular". Simbol Asklepios adalah ular,
yang terlihat melilit tongkatnya.
·
Kirke
Kirke
adalah seorang penyihir. Dia adalah putri dewa matahari Helios dan Perseis atau
Perse. Kirke juga merupakan saudari Aietes dan Pasifae. Namanya bermakna
"Elang", seekor burung yang berburu hanya pada siang hari. Elang
melambangkan matahari.
Dia
merupakan seorang wanita yang sangat cantik dan juga abadi. Dia tinggal di
pulau Aiaia. Dia dilayani oleh para gadis muda dan pulaunya dijaga oleh para
pria yang telah ia ubah menjadi binatanga. Ketika
seorang dewa minor Glaukos menolak cintanya, Kirke mengubah Skille, seorang
gadis yang dicintai oleh Glaukos, menjadi seekor monster yang berkepala enam. Ketika
Iason dan para Argonaut melarikan diri dari Kolkhis, Kirke menerima kedatangan
keponakannya Medeia, dan menyucikannya atas pembunuhan yang telah Medeia
lakukan. Akan tetapi, Kirke kemudian mengetahui bahwa yang telah Medeia bunuh
adalah adiknya sendiri. Tidak hanya itu, Medeia juga sedang diburu oleh ayahnya
sendiri, yang merupakan saudara Kirke. Akhirnya Kirke marah dan mengusir mereka
dari pulaunya. Ketika Odisseus tiba di pulaunya dengan satu
kapal, Kirke mengubah para awak kapal Odisseus menjadi babi. Hermes membantu
Odisseus untuk bertahan dari sihir Kirke. Ketika tahu bahwa Odisseus tidak
mempan disihir olehnya, Kirke pun menjadikan Odisseus sebagai kekasih. Mereka tinggal
bersama selama tiga tahun dan memiliki tiga orang anak, yaitu Agreios, Latinos
dan Telegonos. Sebelum Odisseus meninggalkan Kirke, sang penyihir memberikan
nasehat kepada Odisseus supaya dapat pulang ke Ithaka dengan selamat. Suatu
ketika Telegenos membunuh Odisseus, yang merupakan ayahnya sendiri. Penelopeia
dan Telemakhos (istri dan anak Odisseus) memaafkan Telegonos dan mereka
bersama-sama pergi menuju pulau Kirke. Di sana Kirke membuat mereka semua
menjadi abadi. Kirke lalu menikahi Telemakhos sedangkan Penelopeia menikahi
Telegonos.
Meskipun
banyak penulis yang menyebutkan bahwa Medeia merupakan keponakan Kirke, dalam
catatan Diodoros mengenai Iason dan para Argonaut, Medeia adalah saudari Kirke.
Tidak hanya itu, Diodoros juga menyebut bahwa Kirke bukanlah putri Helios.
Diodoros menulis bahwa Helios memiliki dua orang putra, Aietes dan Perses.
Perses memiliki seorang putri bernama Hekate, yang kemudian menikahi pamannya
Aietes. Dengan demikian, Hekate menjadi ibu dari dua orang penyihir. Dalam
versi Diodoros, Kirke menikahi raja bangsa Skythia, yang kemudian dia racuni.
Setelah itu Kirke menjadi penguasa hingga bangsa Skythia mengusirnya karena dia
kejam dan memerintah dengan cara menindas rakyatnya. Kirke kabur dan dibuang di
sebuah pulau kosong yang disebut Circaeum (kemungkinan di Italia). Di sana dia
dilayani oleh para wanita atau nimfa.
·
Despoina
Despoina
adalah dewi kuda. Dia adalah putri Poseidon dan saudarinya, Demeter.
Poseidon
jatuh cinta pada Demeter dan ingin memperkosanya. Demeter berusaha kabur dengan
cara berubah wujud menjadi seekor kuda betina lalu bersembunyi di antara
sekumpulan kueda betina lainnya. Namun Poseidon melihat perubahan wujud Demeter
dan ia pun ikut berubah menjadi seekor kuda jantan. Dalam wujud itulah Poseidon
memperksa Demeter. Dari hubungan itu terlahirlah Despoina dan sekor kuda ajaib
bernama Arion. Despoina kadangkala dikelirukan dengan saudari, Persefone. Tidak
ada kisah mitos mengenainya, kecuali cerita di balik kelahirannya itu. Despoina
merupakan salah satu dewi yang dsiembah dalam Misteri Eleusis, meskipun
Despoina bukanlah nama aslinya, hanya anggota kelompok misteri tersebut yang
tahu nama asli Despoina.
·
Enyo
Enyo
adalah dewi perang Yunani. Dia disamakan dengan Bellona, dewi perang Romawi.
Dia tidak banyak diceritakan dalam kisah mitologi, dan kemungkinan hanya
merupakan personifikasi perang. Namanya muncul dalam Iliad, dimana dia
dikisahkan maju ke medan perang dengan kereta perang bersama Ares, dewa perang.
Pada awalnya, dia kemungkinan adalah dewi perang Minos di Kreta Zaman Perunggu.
·
Ate
Ate adalah
dewi kebodohan dan kesalahan moral. Dia sejatinya hanyalah merupakan
personifikasi dari kekeliruan. Ate adalah putri dewi Eris. Agamemnon
menyalahkan Ate atas perselisihannya dengan Akhilles. Zeus melempar Ate dari
Olimpus karena Ate membantu Hera supaya Euristheus dapat menjadi raja di
Mykenai, dan bukannya Herakles, putra Zeus.
·
Deimos
Deimos
adalah dewa rasa takut. Dia adalah putra Ares dan Afrodit. Fobos juga
merupakan saudara Eros, Fobos (rasa takut), dan Harmonia (istri
Kadmos dari Thebes).
Deimos dan Fobos sering hadir bersama ayah mereka di kereta perangnya dalam
pertempuran, bertugas sebagai pengawal pribadi Ares.
·
Fobos
Fobos
adalah dewa kepanikan. Dia adalah putra Ares dan Afrodit. Fobos juga
merupakan saudara Eros, Deimos (rasa takut), dan Harmonia (istri
Kadmos dari Thebes). Fobos dan Deimos sering hadir bersama ayah mereka di
kereta perangnya dalam pertempuran, bertugas sebagai pengawal pribadi Ares.
·
Ananke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar